Opini

Mahfud MD: Beramal Banyak Enggan Meminta Maaf Termasuk Muslim yang Merugi

Orang yang berpuasa di bulan ramadhan selama satu bulan dirinya bersih dari dosa, dosanya habis. Namun, ada salah satu orang yang merugi ditengah banyaknya amal perbuatan baik dan ibadahnya. Yaitu mereka yang lupa meminta maaf, dimana mereka kelak hanya mendapatkan neraka bukan surga.

Mengapa kita harus silaturahim? Mengapa kita harus saling maaf memaafkan?. Bukankah dengan puasa pahala kita sudah berlimpah dan hidup penuh berkah, bukankah mereka yang berpuasa terhapus dosa-dosanya?.

Silaturahim dan saling maaf- memaafkan bagian penting dari puncak kegiatan beribadah umat Islam setelah satu bulan berpuasa.

Mari kita urai silaturahim terlebih dahulu.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa “barang siapa ingin rizki banyak dan umur panjang, maka perbanyklah silaturahim”.

Dalam konteks saat ini, silaturahim adalah membangun networking, silaturahim membngun hubungan sebanyak-banyaknya. Melalui silaturahim dan networking sebenarnya rizki dan umur panjang diraih.

Contoh paling sederhana adalah ketika seseorang sakit, jika banyak silaturahim banyak networking banyak informasi. Dengan mudah ia mendapatkan info tentang pengobatan dirinya. Disinilah kita melihat proses penyembuhan lebih mudah dan silaturahim memperpanjang umur.

Baca juga :   Media Punya Peran Strategis Dukung Pembangunan KEK di Batam

Begitu juga dalam kehidupan yang lain. Dalam bidang mencari pekerjaan misalnya, dengan banyak silaturahim banyak networking memudahkan mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan mudah didapat karena info banyak, mungkin dari teman, saudara, kerabat dan sebagainya.

Silaturahim adalah mencari manfaat dari hubungan-hubungan yang terjalin atau networking tersebut.

Apalagi saat ini silaturahim sudahdimudahkan berkat adanya sosmed. Bentuk silaturahimpun menjadi beragam dang sangat mudah aksesnya.

Lalu apa kaitanya dengan maaf memaafkan?. Meminta maaf adalah bagian dari silaturahim. Hubungan, networking, akan terjalin dengan baik jika masing-masing saling meminta maaf atas segala khilafnya.

Meminta maaf membutuhkan ketulusan dan melunturkan ego. Setelah sebulan puasa pada perayaan idul fitri umat muslim diminta menyempurnakan ibadahnya dengan meminta maaf sesama dan bersilaturahim.

Islam mengajarkan bahwa orang yang rugi ditengah limpahan pahala dan amal baiknya adalah mereka yang lupa minta maaf. Meski amalnya banyak. Besok hanya mendapatkan nerakanya bukan surganya.

Sunan Bonang karenanya membangun tradisi lebaran di tanah jawa dengan tradisi lebaran ketupat.

Baca juga :   Orasi di Hadapan Apdesi, Anggota Baleg Terima Audiensi Demonstran

Apa makna lebaran ketupat? Dihapuskannya dosa seorang muslim yang menjalankan ibadah puasa sebagaimana digambarkan oleh Sunan Bonang dengan tradisi lebaran kupatnya.

Sunan Bonang dahulu membuat tradisi lebaran. Dimana tradisi ini kemudian dijalankan turun temurun di Indonesia hingga sekarang.

Kupat (ketupat) dalam lebaran adalah simbol yang memiliki filosofi yang sangat dalam. Sunan Bonang menyebut “kupat” bermakna “laku sing papat”.

Empat laku itu adalah lebur (terhapus) dosa, luber (berlimpah) pahala, labur (bersih) dosa, janur atau jatining nur.

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 140

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *