Info Klikers

Mengenal FKM, Para Caleg PPP Pendukung Anies

Kontestasi Pilpres juga melahirkan gerakan-gerakan dukungan Capres dari internal Parpol. Salah satunya dari PPP. Meski PPP telah resmi mendukung Ganjar Pranowo namun muncul gerakan di PPP atas nama Forum Ka’bah Membangun (FKM) dengan mendeklarasikan dukungan Capres ke Anies Baswedan.

Erwin Azmi, menyayangkan adanya FKM dan Anies Baswedan hadir deklarasi FKM. menurutnya mestinya Anies jika ingin dukungan PPP harus hadir ke DPP PPP.

“Parahnya, Anies terlihat asyik menari dengan tabuhan gendang FKM. Padahal kalau mau dapat dukungan PPP, Anies itu harusnya datang ke DPP PPP, bukan ke FKM yang tidak bisa mendaftar di KPU”. Jelas Erwin Azmi.

Lalu siapa FKM? Ewin Azmi Kader PPP menjelaskan kepada redaksi klikers jumat (19/05/2023) melalui jaringan selluler.

Menurut Erwin Azmi mereka adalah perkumpulan para caleg-caleg PPP yang gagal dalam kontestasi Pemilu dan rata-rata kalaupun jadi DPR karena berkah nomor urut sistem proporsional tertutup.

“Mereka rata-rata adalah caleg gagal yang tergusur oleh sistem terbuka. Mayoritas mereka itu tidak mendapat dukungan rakyat sehingga gagal ke parlemen. Dulu pernah jadi anggota DPR karena dapat berkah nomor urut atau karena PAW. Rata-rata mereka turut menghilangkan kursi”. Tambah Erwin Azmi.

Baca juga :   Simak, Tanggapan Anis Baswedan Menyikapi Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi

Erwin kemudian menjelaskan masing-masing sosok deklarator Anies yang tergbaung dalam FKM.

Ia menyebut di antaranya nama Habil Marati. Menurut Erwin Azmi Habil Marati pernah menjadi bendahara umum PPP era Pak Hamzah Haz. Saat itu nasibnya mujur mendapatkan nomor urut 1 dan bisa terpilih sebagai anggota DPR tahun 2004-2009. Ketika sistem pemilu berubah di pemilu 2019, dia kolaps tidak terpilih lagi dan kursi PPP hilang. Tahun 2019 lalu dia kembali maju sebagai caleg di Sulawesi Tenggara (Sultra). Tapi dia tidak terpilih dan kursi PPP di dapil itu hilang.

Nama kedua di FKM adalah Hasan Husaeri Lubis. Menurut Erwin Azmi Husaeri Lubis biasa disebut Uchen, dengan bangganya menyebut dirinya “preman Medan”. Pernah menjadi Wasekjen dan Ketua DPP PPP. Beberapa kali ikut pemilu DPR RI selalu kalah dengan Pak Hasrul Azwar. Dia sempat menjadi anggota DPR sekitar 10 bulan menggantikan Hasrul Azwar yang dilantik menjadi Dubes Maroko. Tahun 2019 sebagai incumbent dapat nomor urut 1, tapi tidak terpilih malah kursi PPP di Sumut 1 hilang.

Baca juga :   Kampanye Akbar, Anies Baswedan: "Pak Tolong Jangan Khianati Kami"

Ada soso lain di FKM Anwar Sanusi, menurut Erwin Azmi Anwar Sanusi dinilai beberapa kali menjadi anggota DPR RI karena mendapatkan nomor urut 1. Begitu sistem suara terbanyak diberlakukan di 2009, dia keok tidak punya basis massa yang kuat. Sempat kembali ke DPR tahun 2013 karena menggantikan pak Endang yang terpilih sebagai Bupati Sumedang. Lalu tahun 2014 Anwar Sanusi kembali maju sebagai caleg DPR RI. Tapi kali ini dia kembali gagal dan di dapilnya kursi PPP hilang.

Nama berikutnya ada Husnan Bey Fananie, ia merupakan mantan Dubes Azarbaijan dilantik sebagai Mr Ambasador pada tahun 2016. Selalu mengenalkan dirinya sebagai cucu pendiri Ponpes Modern Gontor. Tahun 2009-2014, Husnan menjabat sebagai anggota DPR karena mendapat jatah PAW ketika Suryadharma Ali menjadi Menteri Agama. Dia tidak langsung dilantik 2019 melainkan harus nunggu beberapa tahun karena perolehan suara terbanyak kedua adalah Amin Suparmin. Separuh periode berjalan, PPP memberhentikan Amin dan memberi jalan Husnan untuk dilantik sebagai anggota DPR. itu karena pemberian PPP. Tahun 2014 maju lagi sebagai caleg, tapi tidak terpilih

Baca juga :   Pilkada Jakarta: Polling Klikers Indonesia Sebut Tiga Nama Muncul Tempati Posisi Teratas

What's your reaction?

Related Posts

1 of 776

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *