BloggerInfo KlikersOpiniSosial Budaya

Roti Pencerahan: Kisah Transformasi Seorang Raja Menjadi Cendekiawan Sufi

Ibrahim bin Adam merupakan seorang raja di Balkh, yakni sebuah daerah tempat awal perkembangan ajaran Buddha, Kisah Ibrahim bin Adham merupakan satu kisah yang cukup popular di masa awal kesufian.

Ibrahim bin Adham terlahir dari keluarga bangsawan Arab yang dalam Sejarah sufi sangat dikenal karena meninggalkan kerajaanya dan lebih untuk memilih menjalani Latihan pengendalian tubuh dan jiwa, sama seperti yang dilakukan oleh Budhha Sidharta.

Dalam tradisi kesufian, banyak diceritakan tentang Tindakan keberanian, rendah hati, serta gaya hidupnya yang cukup bertolak belakang dengan kehidupanya semasa menjadi Raja Balkh. Kisah yang dikisahkan dari kitab al-Aqthaf ad-Daniyyah fi Idhahi Mawa’idh al-Ushfuriyyah merupakan salah satu cerita pertaubatan dari seorang Raja Balkh (Persia) yakni Abu Ishaq Ibrahim bin Adham.

Bermula dari keinginan berburu, Raja Balkh Bersama kuda kesayanganya menuju hutan dengan sangat bergairah. Keadaan berjalan normal, hingga pada akhirnya ketenangan itu diusik oleh seekor gagak. Ibrahim sendiri sebenarnya hanya ingin beristirahat sejenak, sembari melepas Lelah dengan memakan roti yang dimilikinya. Namun takdir berkata lain, roti itu tak sempat ia makan karena seekor gagak yang menyambarnya dengan membawa terbang roti itu.

Baca juga :   Takdir yang Tak Terduga: Perjumpaan Anjing dan Pelacur, Kyai dan Burung yang Menginspirasi

Ibrahim pun terkejut, dan dirinya memutuskan untuk pergi mengikuti seekor gagak tersebut. Dalam sebuah pengejaran, Ibrahim kehilangan jejak karena gagak itu terbang dengan sangat cepat sampai tak mampu dikejar oleh Ibrahim. Dengan semangat dan tekad yang kuat, akhirnya Ibrahim mendapatkan jejak dari gagak tersebut. Akan tetapi, gagak itu tetap menolak untuk diikutinya, lalu gagak itupun melaju terbang lebih kencang lagi untuk kabur entah kemana.

Pada saat bersamaan, Ibrahim menjumpai seseorang yang Tengah terbaring lemah di tanah dalam keadaan yang terikat, dan segera Ibrahim pun turun dari kudanya untuk membantu orang terebut. Lalu Ibrahim pun bertanya pada orang itu “Ada apa dengan anda?” lalu lelaki itu menjawab “Saya korban dari perampokan” dan setelah banyak perbincangan akhirnya Ibrahim pun terkejut bahwa yang ditolongnya ialah seorang saudagar.

Saudagar tersebut mengatakan bahwa dirinya dirampok dan diikat agar dirinya terbunuh secara perlahan. Kemudian dirinya pun mengaku sudah tujuh hari ia melintang tak berdaya di tempat kejadian itu. Dengan penuh penasaran Ibrahim pun bertanya “Bagaimana anda bisa bertahan hidup selama ini?”. Saudagar itupun menceritakan bahwa selama masa sulit itu, ada seekor gagak lah yang rutin membantunya sembari hinggap di dada dan menyodorkan makanan dan minuman termasuk roti kepada dirinya. Begitulah cara saudagar itu bertahan hidup.

Baca juga :   Mengapa Hukum Surgawi Ditetapkan? Temukan Jawabannya dalam Empat Tujuan Utamanya

Mendengar kejadian itu, Ibrahim pun sadar tentang hakikat rezeki. Ia akhirnya segera mundur dari jabatan sebagai raja dan memerdekakan semua budak yang ia miliki bahkan sampai mewakafkan semua harta kekayaanya. Kemudian dirinya lebih memilih hidup sederhana serta menekuni ilmu tasawuf dengan menempuh perjalanan ke Mekkah tanpa bekal apapun, ia hanya berbekalkan tawakal yang sangat tinggi kepada Tuhan. Dirinya pun akhirnya popular sebagai tokoh Sufi yang banyak dikagumi dan Sebagian Riwayat lain mengatakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Nabi Khidir.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,975

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *