Opini

Makna Ketergantungan

Oleh: Karlina Helmanita

(Dosen UIN Syarif Hidayatullah dan Founder Yayasan Sanggar Baca Jendela Dunia)

Ketergantungan itu adalah kata benda, artinya hal (perbuatan) tergantung, dari KBBI.

Makna ketergantungan Ibnu Atha’illah seperti tuturannya berikut:

فاقتك لك ذاتية، وورود الاسباب مذكرات لك بما خفي عليك منها، والفاقة الذاتية لا ترفعها العوارض.
Faaqatuka laka dzaatiyyatun, wawuruudul asbaabi mudzakkiraatun laka bimaa khafiya ‘alaika minha, walfaaqatudz dzaatiyatu laa tarfa’uhal ‘awaaridhu.

“Ketergantungan kepada Allah adalah hakikatmu, dan munculnya sebab2 ketergantungan adalah pengingat akan hakikatmu yang tak kamu sadari itu. Ketergantungan yang bersifat hakiki itu takkan mungkin pernah terpenuhi oleh sesuatu yang nisbi (sementara).”

Hikmah dari makna ketergantungan ini adalah kefakiran. Kefakiran adalah sifat dasar manusia.Jika kita mengerti bahwa jika tidak mungkin ada tanpa adanya bantuan Allah, berupa nikmat penciptaan dan pemenuhan semua kebutuhan, maka sudah semestinya kita sadar bahwa ketergantungan kepadaNya adalah hakikat atau substansi diri kita sendiri.

Baca juga :   Makna Pencinta

Namun kebanyakan manusia tidak menyadari hakikat diri mereka, terutama ketika mereka sedang diberi nikmat kesehatan dan kekayaan. Bahkan lebih dari itu mereka tidak hanya lupa terhadap Tuhan mereka. Karenanya, Allah menurunkan “sebab2 ketergantunga kepada Allah” agar mereka kembali sadar dan ingat. Sebab2 ketergantungan kepada Allah” itu bisa berupa penyakit, rasa lapar, haus, panas, dingin, dan sebagainya.

“Sebab2 ketergantungan kepada Allah” itu akan membuat kita sadar dan ingat kembali akan hakikat diri, yang sebelumnya tertutup oleh kesehatan, kekayaan ataupun kekuasaan.

Sebagian orang mengatakan, yang membuat Fir’aun berani mengaku sebagai tuhan adalah karena ia selalu dalam keadaan sehat dan segar bugar selama empat puluh tahun. Ia tidak pernah sakit, meskipun sakit kepala. Kekayaannya melimpah dan kekuasaannya tak terbatas. Ini pula yang terjadi pada mayoritas manusia. Mereka pongah, sombong, dan lupa kepada Tuhannya.

Kecuali orang2 yang ‘arif. Karena mereka selalu menyadari hakikat diri mereka. Dengan kata lain, walaupun mereka kaya, sehat atau berkuasa, tetap saja mereka tidak lepas dari ketergantungan kepada Allah. Kekayaan, kesehatan ataupun kekuasaan adalah relatif dan sementara. Bukan perkara yang sulit bagi Allah untuk menghilangkan itu semua dan menggantinya dengan yang sebaliknya. Teruslah beramal untuk generasi Qur’an agar mereka dapat tumbuh dan berkembang.

Baca juga :   Makna Pencinta

Salam Ketergantungan untuk Semua.
Wujudkan Pesantren Jendela Dunia

What's your reaction?

Related Posts

1 of 140

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *