Student Unions Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menggelar talkshow memperingati hari anak sedunia secara virtual pada Sabtu (20/11/2021).
Acara tersebut menghadirkan narasumber Ferri Azwar, Trainer dan Solver STIFin, dan Ruswandi Y. Karisen, Early Childhood Educator.
Narasumber pertama, Ferri Azwar, memaparkan bahwa sesungguhnya setiap anak adalah bibit unggul. Tugas penting orang tua adalah memberikan kesempatan anak berkembang sesuai dengan potensinya.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan tidak sedikit orang tua yang memaksakan kehendak agar anaknya bisa sukses di semua bidang.
“Kalau kita menginginkan sukses di semua bidang itu seperti memaksa gajah berenang di dalam air,” tutur Ferri.
Ferri mengungkapkan faktor genetik sangat menentukan potensi. Menurutnya, berbeda genetik, maka akan berbeda potensi.
Sementara itu,narasumber kedua, Ruswandi, menjelaskan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak di era digital. Ia mengatakan keberadaan gadget tidak bisa menggantikan peran orag tua.
“Gadget sebenarnya hanya media, benda mati, yang tidak boleh menggantikan fungsi orang tua,” kata Ruswandi.
Ruswandi mengatakan dunia internet adalah dunia yang sangat luas. Ketika sang anak memainkan gadget harus ada pendamping orang dewasa.
“Kita tidak pernah tahu apa yang ada di belakang gadget itu sendiri. Saya selalu mengatakan kepada anak-anak kami, murid-murid kami di sini bahwa dunia internet itu sangat luas dan dunia internet itu sama dengan dunia real kita,” kata Ruswandi.
“Ada orang yang baik dan orang yang jahat. Jadi orang yang baik itu adalah orang yang akan membimbing kita untuk mendapatkan ilmu di internet. Tapi orang yang jahat itulah yang akan memanfaatkan semua yang kita miliki untuk merusak kita,” imbuhnya. (*)
