Global ReviewHukum-KriminalInternasionalKlik NewsPolitik

Tokoh-Tokoh Oposisi di Senegal Siap Berkoalisi Kritisi Rezim

Pembebasan sementara diberikan kepada Guy Marius Sagna, Amadou Clédor Sène dan Assane Diouf pada Rabu (24/03/2021). Mereka merupakan aktivis yang ditangkap sebulan lalu karena “mengorganisir gerakan pemberontakan”. Pembebasan itu dilakukan di tengah dilakukannya proses hukum terhadap Ousmane Sonko, tokoh oposisi yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap seorang pegawai panti pijat.

Dengan kejadian ini, gerakan oposisi kembali muncul di media. Tokoh-tokoh oposisi meminta warga Senegal untuk “bersatu” melawan rezim Presiden Macky Sall.

Ketika hampir tidak terdengar dalam beberapa bulan terakhir, oposisi Senegal kembali bersuara. Beberapa tokoh oposisi seperti Khalifa Sall, mantan walikota Dakar, telah menunjukkan dukungannya kepada Ousmane Sonko dan menyerukan “koalisi bersama” mengkritisi kinerja pemerintah.

PDS, partai Karim Wade, putra mantan presiden yang diasingkan ke Qatar telah kembali ke Front Perlawanan Nasional.

FRN, sebuah kelompok partai oposisi juga sedang mengerjakan sebuah “kerangka kerja kesatuan tindakan.” Assane Ba, anggota Dewan Pengawas PDS menjelaskan:

“Kami sedang bekerja sama dengan berbagai kekuatan demokrasi, sosial dan politik  untuk melawan rezim Macky Sall. Jika memungkinkan, kami akan membentuk koalisi elektoral. Kami sedang menyusun rencana untuk mengatasi masalah sosial, politik, ekonomi … Kami sudah membentuk panitia ad hoc, dan pada prinsipnya Sabtu depan, panitia ini harus memberi kami  ‘draft’ pertama program ini. . “

Komposisi ulang lanskap politik di Senegal sedang berlangsung. Namun pertanyaannya bisakah koalisi yang beraneka ragam latar belakang ideologi ini dapat bertahan?

Profesor Papa Ogo Seck, profesor dan peneliti di Universitas Gaston Berger, percaya bahwa koalisi ini bisa saja tercapai.

“Jika mereka sepakat pada poin-poin penting, yaitu menyelesaikan masalah yang paling mendesak, terkait dengan persoalan ekonomi, dan sosial, terkait dengan persoalan kebebasan dan pembangunan negara hukum. Mereka dapat bekerja sama dan mengambil tindakan bersama, meskipun ideologi mereka berbeda. Karena di Senegal, saya lihat bahwa aliansi politik tidak lagi dibuat pada level ideologi, tetapi di atas semuanya, aliansi politik di Senegal berbasis pada kepentingan yang tidak langsung,” jelasnya.

Dari pihaknya, mayoritas koalisi Benno Bokk Yakaar juga sedang dalam proses meremobilisasi anggota-anggotanya untuk melakukan demonstrasi dan pertemuan-pertemuan politik.

Sumber: RFI

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,287