BloggerKesehatan

Posisi Tidur Terbaik Menurut Tinjauan Kesehatan, Merupakan Anjuran Nabi Saw

Pada dasarnya, Tidur dapat dilakukan dengan berbagai macam posisi. Bisa terlentang, tengkurap, miring ke salah satu sisi, atau posisi yang lain. Namun sebenarnya bagaimana posisi terbaik menurut tinjauan ilmu kesehatan dan menurut anjuran Nabi Saw? Simak penjelasannya di bawah ini.

Di ambil dari penjelasan buku Kearifan Syariat yang di terbitkan oleh Lirboyo press dan An-najma menyebutkan beberapa posisi tidur: 

1. Tidur dengan posisi perut di bawah/ tengkurap

Dr. Zhafir Al ‘Atthar menjelaskan bahwa tidur dengan posisi tengkurap dalam jangka waktu lama, berpotensi sesak napas. Karena beratnya beban punggung bisa menyebabkan dada tertekan ketika menghirup atau menghembuskan napas. Posisi tidur seperti ini, juga bisa menimbulkan bengkoknya tulang belakang dan leher serta menyebabkan gatal-gatal pada kulit sekitar kemaluan.

Penelitian yang dilakukan di Australia membuktikan bahwa rasio kematian balita yang tidur tengkurap lebih banyak tiga kali lipat, dibanding kematian balita yang tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi. Majalah Times juga mempublikasikan berita yang menguatkan tingginya angka kematian bayi, yang tidur dengan posisi tengkurap. Yang menakjubkan, sebelum penelitian tentang dampak negatif tidur tengkurap dilakukan, Nabi saw sudah menganjurkan umatnya untuk menghindari posisi tidur tidak sehat tersebut.

Baca juga :   Misteri Keanekaragaman: Jejak Sejarah Agama di Nusantara

2. Tidur dengan posisi terlentang

Tidur terlentang menurut Dr. Al ‘Aththar membuat pelakunya bernapas menggunakan mulut. Karena pada saat posisi tubuh terlentang, kemungkinan besar mulut terbuka diakibatkan menurunnya tulang rahang bawah. Padahal, hidung merupakan organ paling ideal untuk bernapas. 

Bernapas melalui mulut bisa menyebabkan influenza juga bengkak dan radang gusi. Dalam posisi seperti ini, membuat langit-langit atas mulut (tenggorokan) yang menonjol ke bawah menutupi jalur hidung dan menghambat pernapasan sehingga membuat banyak orang Mendengkur. Dalam hal ini juga, nabi melarang umatnya untuk melakukan tidur pada posisi tersebut. 

3. Tidur dengan posisi miring di atas sisi kiri

Tidur pada Posisi miring di atas sisi kiri, juga dilarang oleh Nabi saw. karena jantung akan tertindih oleh paru-paru bagian kanan yang ukurannya lebih besar dari paru paru kiri. Hal tersebut sudah di pastikan akan menyebabkan kinerja jantung tidak normal. Terlebih bagi orang yang sudah lanjut usia.

Baca juga :   Perjalanan Islam Menuju Pribumisasi dan Kondisi Jiwa Umat Manusia dalam Tantangan Modern

Tidak hanya itu, hati yang merupakan organ terbesar dalam perut akan berada dalam keadaan menggantung sehingga menekan jantung dan lambung yang berdampak lamanya proses pencernaan makanan.

Hasil sebuah penelitian menjelaskan bahwa, perjalanan makanan menuju usus baru bisa sempurna sekitar dua sampai empat jam ketika orang tidur dalam posisi miring ke kanan. Sedang ketika tidur miring ke kiri, bisa sempurna dalam jangka waktu lima sampai delapan jam. Sehingga, ketika tidur dalam posisi miring ke kiri, berdampak lamanya proses pencernaan. 

4. Tidur dengan posisi miring di atas sisi kanan 

Tidur dengan posisi miring di atas sisi kanan, merupakan posisi tidur terbaik, juga merupakan anjuran Nabi Saw. Karena tidak ditemukan satu pun efek negatif yang merugikan kesehatan seperti dalam posisi yang lain.

Hal itu karena paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru sebelah kanan. Sehingga, ketika paru-paru kiri menindih jantung, tidak terdapat beban berat yang dapat mengganggu pada kinerja jantung. Hati (liver) dalam kondisi rileks. Karena, tidak dalam kondisi menggantung. Lambung yang berada di atas hati juga tidak dalam kondisi tertekan oleh hati sehingga makanan dapat diproses dengan cepat. Tidur semacam ini, dalam tinjauan kesehatan merupakan posisi tidur yang terbaik karena organ-organ tubuh kita dapat bekerja dengan baik tanpa ada yang terganggu. 

Baca juga :   Adang Darajatun Apresiasi Peran Aktif Kaum Perempuan Dalam Donor Darah

Demikian juga Rasulullah Saw, mencontohkan tidur dengan posisi tersebut. Beliau menentukan posisi tidur yang sesuai dengan tinjauan kesehatan sejak ribuan tahun lalu. Namun pembuktian ilmiahnya, baru diungkap dunia medis akhir-akhir ini. Bagi umat Islam, mengikuti anjuran Nabi saw, dapat dinilai sebagai ibadah. Karena, posisi tidur itu telah dibiasakan oleh Nabi saw. (muwashabab). 

What's your reaction?

Related Posts

1 of 927

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *