RegionalSosial Budaya

Haul Sesepuh Desa, Tradisi Masyarakat Desa Lemah Abang Kabupaten Brebes

Ada yang istimewa dengan masyarakat di desa Lemah Abang saat perayaan Idul Fitri tiba, tradisi haul sesepuh desa.

Lemah Bang merupakan sebuah Desa terletak di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

Pada hari kedua lebaran idul fitri, seluruh warga desa Lemah Abang biasanya berkumpul untuk melaksanakan suatu momen tradisi yang menarik. Tradisi tersebut adalah tradisi haul sesepuh.

Haul sesepuh desa hampir sama seperti perayaan ulang tahun. Jika ulang tahun diadakan setiap satu tahun sekali sebagai peringatan atas kelahiran, maka haul dilakukan sebagai peringatan atas kematian.

Bentuk pelaksanaan tradisi ini dilengkapi dengan berbagai rangkaian kegiatan ritual dan peryaan.

Biasanya haul diawali dengan kegiatan khitanan massal bagi anak laki-laki yang sudah siap. Sebelum pelaksanaan sunnat, anak-anak tersebut di arak terlebih dahulu mengelilingi kampung dengan menggunakan becak.

Kegiatan ini diselingi dengan pertunjukan tari kesenian burok yang bertujuan sebagai hiburan.

Seni burok ini juga termasuk dalam tradisi khas kecamatan Tanjung, Brebes.

Berbagai kegiatan biasanya dipanitiai oleh Karang Taruna Lemah Abang, sebagai lembaga kemasyarakatan desa, berkat gotong royong Karang Taruna bersama warga digelar dengan tertib, aman dan meriah.

Kegiatan Religi

Usai menggelar sunatan masal, pada hari ketiga lebaran idul fitri biasanya masyarakat Lemah Abang menggelar kegiatan religius yaitu berupa kegiatan takhtimul Qur’an, hafidzinan atau simakan.

Suatu kegiatan semakan (mendengarkan) dan menyimak para hafidz Qur’an yang membacakan hafalannya sebanyak 30 juz. Dilaksanakan di musholla desa pada jam 9 pagi.

Jika di dalam satu desa terdapat 4 (empat) mushola maka setiap tahunnya tempat untuk kegiatan simakan digilirkan dari musholla pertama sampai keempat.

Setelah selesai menyimak 30 juz dari para hafidz desa, seluruh warga beralih pada acara selanjutnya, yaitu mendatangi makbaroh (makam) atau ziarah kubur secara bersama-sama untuk membacakan yasin dan tahlil pada almarhum almarhumah sesepuh desa setempat.

Biasanya seluruh keluarga desa masing-masing akan menuliskan sanak keluarga yang telah meninggal untuk dibacakan tahlil dan doa bersama-sama.

Puncak dari kegiatan haul sesepuh ini adalah pengajian umum.

Seperti halnya kegiatan simakan di mushola, tuan rumah yang menyediakan tempat untuk persiapan pengajian ini merupakan hasil penjadwalan dari kesepakatan seluruh kepala keluargayang ada di desa Lemah Abang untuk kemudian digilirkan hingga tahun-tahun berikutnya.

Seperti pengajian umum yang dilaksanakan pada hari Sabtu, (06/05/23). Masih bertepatan dengan minggu pertama hari raya Idul Fitri lalu, pengajian ini bertempat di salah satu mushola desa, yaitu Mushola Al-Amin dan dihadiri oleh KH. Musthofa Said Aqil sebagai penceramahnya.

Pengajian ini tentunya menyediakan beberapa jajanan (makanan) ringan, buah-buahan dan berkat sebagai bekal untuk dibawa pulang oleh masing-masing hadirin dalampengajian umum.

Uniknya penyajian makanan-makanan tersebut melalui hasil kesepakatan juga, yakni masing-masing kepala keluarga termasuk tuan rumah sekiranya harus membawa satu macam makanan, bisa berupa lauk-pauk, bermacam-macambuah, maupun jajanan ringan/snack.

Demikianlah rangkaian kegiatan dalam tradisi haul sesepuh di desa Lemah Abang kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang dilaksanakan setiap awal Bulan Syawwal.

Selain bertujuan untuk mendoakan para almarhum almarhumah seluruh keluarga Desa Lemah Abang, tradisi ini juga mendatangkan manfaat lain seperti adanya perkumpulan suatu keluarga besar sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan halal bihalal antar kepala keluarga dalam satu keluarga besar bahkan antar keluarga di satu desa. [Fauziyah Hamidah]

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,059

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *