Oleh: Karlina Helmanita
(Dosen UIN Syarif Hidayatullah dan Founder Yayasan Sanggar Baca Jendela Dunia)
Permintaan adalah kata benda artinya perbuatan meminta. Kata kerjanya minta, yakni berkata2 supaya diberi atau mendapat sesuatu, atau memohon, dari kbbi. Dari verba Arabnya طلب thalaba “meminta” atau nominanya الطلب ath-thalabu, “permintaan”.
Menurut Ibnu Atha’illah, makna sufistik dari permintaan itu digambarkan dalam tuturannya berikut:
متى اطلق لسانك بالطلب فاعلم انه يريد ان يعطيك.
Mata athlaqa lisaanaka biththalabi fa’lam annahu yuriidu an yu’thiyaka.
“Ketika lisanmu digerakkan untuk meminta, berarti Dia hendak memberimu”.
Di saat lidah digerakkan, itu menandakan adanya kebutuhan. Sebaliknya, diam menandakan sifat yang dituntut dari seorang hamba yang tak lagi membutuhkan urusan dunia, dan tidak lagi memerhatikan berbagai kebutuhan dirinya.
Namun, Allah bisa saja melepas tuntutan diam itu … misalnya, dengan memberi seseorang kemiskinan dan kebutuhan sehingga mereka pun terdorong untuk meminta atau berdoa kepadaNya. Pada saat itulah lisan mereka digerakkan untuk meminta kepadaNya dengan lisan keterdesakan. Ini berarti sebuah keinginan akan terwujud, sebab janji Allah untuk mengabulkan doa seorang yang terdesak kebutuhan pasti akan ditepatiNya. Allah tidak pernah melanggar janjiNya.
Namun, pengabulan itu terjadi bila doa tersebut bersumber dari ikhtiar dan niat baik. Ikhtiar dalam meminta adalah refleksi dari kesungguhan, juga refleksi dari amal (usaha dan juga kerja rububiyah dan ubudiyahnya). Adapun jika permintaan itu mengalir saja dari lisan tanpa disertai niat dan tujuan, pengabulannya yang berupa sesuatu yang diminta mungkin agak sedikit telat.”
Teruslah beramal, bekerjalah…lalu sandarkan permintaan itu kepadaNya, dan bukan selainNya.
Salam permintaan untuk Semua
Wujudkan Pesantren Jendela Dunia
