Opini

Kontroversi

Kontroversi menjadi kata yang sering keluar saat publik merespon sesuatu di luar kebiasaan. Namun seiring berjalannya waktu kontroversi itu menjadi hal yang biasa saat publik mulai terbiasa.

Kegaduhan, kontroversi, lahir dari seorang figur atau tokoh. Sikap, perilaku, pandangan hidup, perkataan dan kebijakan semua bisa menjadi kontroversi. Saat publik terkaget dan melihat atau mendengar sesuatu yang di luar kewajaran maka menjadi sumber kontroversi.

Kontroversi secara ekstrim dapat memberikan dampak yang ekstrim pula. Sebut saja sikap atau statemen kontroveri yang berkaitan dengan ideologi, keyakinan, dan keagamaan. Kontroversi yang berkaitan dengan hal keimanan dan ketuhanan diapstikan akan menimbulkan kegaduhan bahakn gejolak yang sangat luar biasa.

Maka seyogyanya berhati-hatilah dengan sikap kontroversi.

Sebaliknya, kontroversi juga bisa menjadi senjata ampuh merebut simpati publik, merebut perhatian publik. Namun, kemunculannya harus benar-benar direncanakan, disiapkan dnegan matang, agar tidak menjadi bola liar dan membuat gaduh, kerusahaan, bahkan konflik.

Baca juga :   Autopsi Forensik Sebagai "Alat bukti Keterangan Ahli"

Di kalangan Filosof mungkin kita masih ingat sosok Sokrates yang terpaksa harus dihukum meminum racun karena kontroversi yang ia munculkan, Ada pula sosok pemimpin diktator seperti Hitler di Jerman yang menimbulkan peperangan bertahun-tahun. Di dalam konteks keagamaan Syekh Siti Jenar dapat menjadi referensi figur kontroversi atas ajaran-ajarannya yang menimbulkan kegaduhan hingga berakibat pada kematiannya.

Mengolah kontroversi butuh kejelian, butuh ketepatan, butuh sebuah kajian, butuh sebuah timing yang tepat agar tepat sasaran.

Kontroversi bisa melahirkan sebuah dampak positif. Melahirkan sikap dan pandangan baru, memberikan kesadaran publik tentang sesuatu yang selama ini tidak disadari.

Maka berkontroversi haruslah yang jeli, agar tidak malah menjadi blunder untuk diri sendiri.

Presiden Klikers Indonesia, Peneliti, penulis, pembelajar, ayah dari dua anak

What's your reaction?

Related Posts

1 of 140

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *