Sosial Budaya

Indah Zulhidayati: Kelestarian Wayang Wong Sembalun Harus Menjadi Perhatian Bersama

NTB– Mengkhawatirkan, hal itulah yang diungkapkan oleh Indah Zulhidayati usai melakukan penelitian mengenai salah satu teater tradisi masyarakat Sasak, yaitu Wayang Wong di Nusa Tenggara Barat (NTB), saat dijumpai klikers di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) pada Senin (13/02/2023). Hal itu ia sampaikan setelah mengetahui bahwa hanya tersisa satu kelompok saja di Lombok, yaitu kelompok kesenian Sanggar Budaya Tradisional Sembalun.

“Mengkhawatirkan, saya baru tahu kalau wayang wong di sini (Lombok) hanya tinggal satu kelompok itu saja. Tahun kemarin (2022) saya melakukan penelitian terkait dengan humor tokoh Parkan dalam pertunjukan wayang wong Sembalun.” Ungkap Indah (13/02)

Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan menurutnya, pasalnya selama proses penelitian Indah sendiri kesulitan untuk menemukan sumber literatur ataupun dokumentasi terkait dengan keberadaan Wayang Wong tersebut. Selain itu, di dalam pertunjukan banyak para pemain yang terlihat sudah berusia lanjut. Akan sangat disayangkan jika salah satu kekayaan budaya masyarakat ini punah nantinya.

Photo: Indah Zulhidayati Peneliti Wayang Wong Sembalun – Dosen UNU NTB (Sumber: Arsip)

“Kekhawatiran saya sebenarnya karena minimnya data yang saya jumpai. Apalagi pas liat pertunjukan, ngeliat pemainnya yang sudah tua-tua. Kan sayang kalau sampai nanti punah dan belum ada yang sempat untuk mendokumentasi.” Jelasnya

Selain minimnya sumber literatur dan dokumentasi, menurut Indah saat ini keberadaan Wayang Wong ini kurang populer dan dikenali oleh masyarakat luas. Hal itu mungkin yang turut menghambat kesenian ini untuk berkembang

“Saya saja baru tahu di tahun 2021 lalu, meski saya sudah berada di Lombok ini sejak tahun 2016. Pas saya coba tanya-tanya mahasiswa saya saja, mereka kurang paham dengan wayang wong ini. Mungkin karena kurang dikenali itu, jadinya sedikit orang yang meneliti atau mendokumentasikan. Tidak banyak orang kenal, mungkin jadi semacam minim dukungan untuk berkembang kali.” Sambungnya

Kenyataan itu harus menjadi perhatian bersama baik pemerintah, para akademisi, dan masyarakat pada umumnya. Pasalnya seni tradisi sebagai sebuah bentuk konstruksi budaya, tentu saja menyimpan banyak pesan penting yang tersimpan dari masa lalu hingga sekarang. Indah sendiri merupakan sosok pegiat teater asal Palembang, yang aktif sebagai pengajar di UNU NTB sejak tahun 2016.

“Faktanya memang demikian! Dan ini tidak melulu jadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita belum tahu persis, tetapi pastinya ketika seni tradisi itu telah hidup lama di suatu masyarakat, pastilah akan banyak pesan yang tersimpan di dalamnya. Dan ini butuh.” Pungkas Indah

Photo: Tokoh Prabu Dalam Pertunjukan Wayang Wong

Wayang Wong merupakan salah satu seni teater tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Sasak. Keberadaannya saat ini masih dapat dijumpai di wilayah Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun.

Kelompok seni tradisi Wayang Wong ini diperkirakan berusia hampir 1 abad. Menurut pengakuan Amaq Kaka (70) salah satu tokoh yang dituakan dalam kesenian ini, Wayang Wong hadir pada sekitar tahun 1930-an. Sebelumnya di Sembalun sendiri terdapat 2 kelompok, namun dalam perkembangannya hanya tersisa satu kelompok itu saja.

Saat ini sebagian besar anggota kelompok Wayang Wong sudah berusia lanjut. Sebagian besar pemain Wayang Wong ini telah berusia 50 -70 tahun seperti Amaq Kaka (70), H Sinarma (70), Inilfa (60), Kerup Sugiharto (51) dan lain sebagainya.

Photo: Topeng Dalam Pertunjukan Wayang Wong

Meski memiliki nama serupa dengan teater tradisi di Jawa maupun Bali, secara sajian pertunjukan Wayang Wong di Lombok memiliki kekhasannya sendiri. Jika Wayang Wong Jawa yang telah dikenal luas masyarakat Indonesia, yang umumnya mengusung kisah-kisah Mahabarata atau Ramayana. Wayang Wong Sembalun dalam pertunjukannya mengusung lakon-lakon dari serat Menak, yang tidak lain merupakan cerita-cerita yang bernafaskan Islam dan umumnya berlatar Timur Tengah.

Biasanya kesenian ini dalam keseharian masyarakat digunakan untuk kegiatan ritual dan hiburan. Sebagai media ritual, kesenian ini digunakan dalam upacara adat Ngayu-ayu Tirta. Adalah sebuah ritual tahunan yang ditujukan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat atas kesuburan dan kelimpahan hasil bumi. Selain itu ritual itu juga ditujukan sebagai sarana tolak bala’. Sebagai media hiburan, Wayang Wong Sembalun ini biasanya digunakan pada acara pernikahan, khitanan, aqiqah, dan lain sebagainya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 992

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *