Klik NewsKlik-TalkPolitik

Ali Hisyam : Sentimen Politik SARA Bakal Selalu Hadir, Masyarakat Harus Perkuat Literasi

Sentimen SARA saat ini menjadi amunisi paling potensial untuk dimainkan pada perhelatan politik di Indonesia, sentimen SARA akan selalu aktual dan laris manis membangun narasi-narasi kampanye Pemilu dan Pemilukada.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Mohamad Ali Hisyam, Ph.D, Dosen Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura kepada redaksi kliksaja.co Kamis (25/03/2021), melalui pesan tertulisnya.

“Sentimen SARA menjadi amunisi paling potensial dimainkan pada perhelatan politik di Indonesia, sentimen ini akan selalu aktual dan laris manis”. Kata Mohamad Ai Hisyam, alumnus S-3 University of Malaya Kuala Lumpur Malaysia.

Kita ketahui bersama bahwa politik SARA dan polirisasi masih menjadi problem besar bangsa saat ini, akibat impack (ekses) dari Pemilu dan Pilkada.

Ancaman terhadap kesadaran akan kekayaan keberagaman Indonesia terus meningkat. Diversity (keberagaman) kebergaman menghadapi situasi polarisasi yang semakin menguat setiap pemilu.

Konten barbau SARA, isu agama masih dianggap sebagai isu paling seksi untuk elektabilitas kandidat dalam Pemilu dan Pemilukada.

Baca juga :   Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan bagi Petugas Badan Ad Hoc Pemilu

Menurut Ali Hisyam, hal tersebut tidak lepas dari dinamika sosial politik di Indonesia era digital. “Era medsos saat ini menyuguhkan realitas yang sangat unik. Di satu sisi, kesadaran partisipatif khalayak terdongkrak dengan mudahnya akses informasi yangg tersedia.

“Namun di sisi lain, keterbukaan itulah yang di beberapa dimensi mampu mempermudah publik untuk menerima pelbagai info tanpa ada filter yg memadai”. Ujar Ali Hisyam, sapaan akrabnya.

Ali Hisyam menambahkan, salah satu ekses negatif dari era medsos adalah memberikan peluang bagi pialang politik untuk mempermainkan energi dan emosi publik dengan desain yang sesuai kepentingan yang mereka inginkan.

“Nah, polarisasi dan friksi adalah buah dari fenomena tersebut. Beragam konflik yang timbul merupakan akibat olahan media massa yg berkolaborasi dengan kepentingan politik tertentu”. Tegas Ali Hisyam.

Untuk mencegah semakin menguatnya sentimen SARA di perhelatan politik di Indonesia Ali Hisyam mengajak agar masyarakat Indonesia memperkuat literasi sehingga tidak menjadi korban dan terombang ambing realitas semu.

Baca juga :   MK Putuskan Penghapusan Ambang Batas Empat Persen Berlaku Mulai Pemilu 2029

“Masyarakat yang literasi sosial dan politiknya masih rendah dan labil akan diombang-ambingkan oleh realitas yang kebanyakan semu belaka. Kuncinya masyarakat harus mulai memilih menjadi pemilih yang cerdas dan terus memperkuat literasi”. Tutup Ali Hisyam.

 

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,390