Klik NewsOpiniPendidikanSosial Budaya

Al-Battani, Tokoh Astronom Muslim Penemu 1 Tahun Bumi 365 Hari

Al-Battani adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan Muslim yang berpengaruh pada abad pertengahan. Berkat penemuannya, saat ini kita bisa mengetahui bahwa dalam setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik (sumber lain menyebut 365,24 hari).

Penemuan Al-Battani ini dianggap akurat, bahkan keakuratan pengamatan yang dilakukan Al-Battani ini membuat seorang matematikawan asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakannya untuk memperbaiki kalender Julian.

Atas pencapaiannya itu, ia bahkan disebut-sebut sebagai astronom terbesar Islam pada abad pertengahan.

Al-Battani lahir sekitar tahun 858 di Harran dekat Urfa, Turki. Orang Eropa mengenalnya sebagai Albategnius. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin Sainan al-Raqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani.

Sejak kecil, Al-Battani tertarik pada keilmuan yang digeluti ayahnya, yaitu ilmu pengetahuan mengenai benda-benda langit. Ketertarikannya tersebut membuatnya bertekad mempelajari astronomi.

Ketika usianya menginjak 20 tahun, keluarganya pindah ke Raqqah. Di tempat baru itu, Al-Battani semakin giat belajar ilmu astronomi dan mulai melakukan penelitian.

Di Raqqah, Al-Battani mulai mempelajari naskah kuno karya Ptolomeus yang semakin membuatnya jatuh cinta pada astronomi.

Saat mempelajari ilmu astronomi, ia menemukan suatu penemuan besar, yaitu aphelium. Aphelium adalah titik terjauh bumi saat mengelilingi matahari tiap tahunnya.

Al-Battani menemukan bahwa posisi diameter matahari berbeda dengan yang dijelaskan oleh Ptolomeus dalam karyanya.

Temuannya itu juga berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh ahli Yunani kuno sebelumnya. Al-Battani semakin leluasa memelajari naskah kuno Ptolomeus pada era kejayaan Dinasti Abbasiyah di bawah pimpinan Harun al Rasyid.

Setelah Romawi runtuh di Eropa Barat, Dinasti Abbasiyah memerintahkan membeli buku sebanyak-banyaknya untuk kemudian diterjemahkan.

Pada akhirnya, Al-Battani berkontribusi dalam memperbaiki tatanan tata surya dan mengembangkan teori Ptolomeus menjadi lebih akurat.

Selain itu, pengamatannya juga berhasil memperbaiki pengukuran Ptolomeus tentang kemiringan sumbu. Melalui serangkaian pengamatannya itu, Al-Battani kemudian menemukan bahwa dalam satu tahun ada 365,24 hari.

Penemuannya memberikan pengetahuan baru dalam penghitungan matematika yang lebih kompleks dan masih digunakan hingga sekarang.

AlBattani meninggal pada 929 dalam perjalanan pulang dari Qar al Jiss (Irak) ke Bagdad. Namanya kemudian dikenal sebagai bapak astronomi Islam abad pertengahan.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,330

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *