Info KlikersKlik NewsPendidikan

Gus Muhammad Al-Fayyadl; Mahasiswa tidak Cukup Berbekal Intelektual, Tapi Harus Memiliki Kecerdasan Hati dan Akhlak

KLIKERS.ID – Gus Muhammad Al Fayadl mengungkapkan bahwa mahasiswa tidak cukup hanya berbekal intelektual saja tapi harus memiliki kecerdasan hati dan akhlak.

Hal ini disampaikan oleh Gus Fayadl dalam kesempatan pembukaan kuliah tasawuf Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP.POMAS) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) pada (12/06/2023).

”Mari kita manfaatkan majelis ini dengan sungguh-sungguh kita menyimak, belajar mencatat dan menindak lanjuti serta merenungkan  kalimat-kalimat Hikmah, agar dzikir dan fikir menjadi ruh kita, dalam menuntut Ilmu.

Kita harapkan agar mahasiswa dapat mewujudkan cita-citanya dan terlebih cita-cita para guru-guru untuk menjadikan Pesantren sebagai  lembaga kaderisasi yang mampu melahirkan ulama muda yang berkualitas dan memiliki  pemahaman keagamaan yang imbang”. Jelas Gus Fayadl.

Pertengahan Bulan Juni 2023, Lembaga Pembinaan Pondok Mahasiswa (LP.POMAS) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) menggelar Kuliah Tasawuf, yang diampu langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini, BA. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada, hari Senin (12/06/2023).

Baca juga :   Pesantren: Jendela Sejarah Islam Nusantara

Kegiatan tersbut disambut antusias mahasiswa dan masyarakat umum. Terlihat dari mereka  yang hadir kurang lebih 1000 mahasiswa dan diikuti  549 para alumni melalui Live streaming dikanal You Tube UNUJA.

Dengan antusiasnya peserta panitia penyelenggara menyediakan tiga tempat,di Musholla Riyadus Sholihin bagi Mahasiswa, di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk mahasiswi dan untuk Alumni di Link Youtube https://youtube.com/live/VDomUfQ5I3U?feature=share.

Kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Moh. Jasri, M.Kom selaku Kepala LP.POMAS.

“Kuliah Tasawuf ini merupakan kegiatan rutin dan perdana di tahun 2023 , untuk selanjutnya Insya Allah akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali yang diampuh langsung oleh KH. Moh. Zuhri Zaini,” kata Moh. Jasri dalam sambutannya.

Kuliah Tasawuf, merupakan penambal hati bagi mahasiswa, mengingat selama ini mahasiswa hanya berkutat pada keilmuan yang bersifat saintifik dan dan wacana intelektual sebagai kompetensi akademis mereka.

Selain itu mahasiswa sebagai sarjana santri dapat memaksimalkan perannya sebagai akademisi yang juga memiliki kompetensi pemahaman keagamaan yang memadai sebelum mereka meneruskan peran di masyarakat. Kegiatan ini sebagai momentum dan salah satu wadah memiliki sanad keilmuan dari sang Kiai dan  mendapatkan bimbingan langsung dari KH. Moh. Zuhri Zaini, BA.

Baca juga :   Pesantren: Jendela Sejarah Islam Nusantara

Dalam kesempatan tersebut KH. Moh. Zuhri Zaini, BA memaparkan pentingnya menjaga kualitas Iman, Islam dan Ihsan. Dalam mengenal Allah dan jalan menuju Allah itu harus ada ilmunya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,767

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *