KLIKERS INDONESIA – Presiden ke-7 RI Joko Widodo menghadiri Sidang Tahunan Istimewa Mahkamah Agung (MA) tahun anggaran 2023 pada Selasa, (20/02/2024) Pukul 09:00 WIB di Assembly Hall Convention Centre, Senaya, Jakarta.
Kehadiran Presiden kali ini sangat terlihat berbeda dari tahun sebelumnya, wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak ikut serta hadir dalam kegiatan sidang istimewa Mahkamah agung tersebut.
Presiden Jokowi sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Mahkamah Agung yang dalam bebrapa dekade selalu konsisten bekerja keras dan selalu membenahi diri dan terus melakukan Reformasi sehingga menjadi bagian penting bagi penguatan Rule of Law dan Good Governance.
“Ucapan terimakasih tentunya diberikan kepada Mahkamah Agung yang dalam beberapa dekade, selalu konsisten dan memberikan kinerja yang keras dalam melaksankan tugasnya. Dan tentunya selau membenahi diri dan malakukan Reformasi sehinnga menjadi bagian dalam penguatan Rule of Law dan Good Governance,” Ucap jokowi
Harapan masyarakat kepada Lembaga Peradilan semakin tinggi yang tentunya masyarakat menuntut dan berharap perihal jaminan keadilan, masyarakat semakin kritis terhadap proses Pradilan dan tentunya semakin terbuka dalam meberikan dan menyampaikan penilaiannya.
“Harapan masyarakat semakin tinggi kepada Lebaga Peradilan dalam menuntut jaminan keadilan dan masyarakat semakin kritis terhadap proses Pradilan dan semakin terbuka dalam menyampaikan penialinnya,” Tegas Jokowi dalam pidatonya
Jokowi juga menegaskan ditengah-tengah tantangan ini integritas merupakan pilar paling utama, bukan hanya bagi para Hakim Agung melainkan seluruh hakim di Indonesia, Panetra, ASN dan pegawai Mahkamah Agung. Jokowi juga meyakini bahwa Mahkamah Agung menjadi rujukan para Hakim dan tentunya akan menjadi rujukan para Hakim di Indonesia dan menjadi harapan keadilan bagi masyarakat Indonesia.
Jokowi juga menyambut baik Reformasi internal yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dalam upaya menegakkan prinsip Rule Of Law dan Good Governance, tentunya meningkatkan kinerja Pengadilan yang berkelanjutan. Salah satu yang harus dimiliki Hakim adalah kualitas SDM adalah kunci, integritasnya, profesionalismenya dan kepekaannya terhadap rasa keadilan masyarakat, kepekaanya terhadap perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada akhir pidatonya Jokowi menyampaikan inovasi harus menjadi bagian dari Reformasi, bukan hanya dalam mengadopsi teknologi baru melainkan perspektif dan sensitrifitas dalam proses menyelesaikan perkara hukum. Misalnya penerapan Retoratif Justice sebagai terobosan dalam menyelesaikan sebuah perkara.
Pemerintah tentunya selalu mengaresiasi langkah-langkah Mahkamah Agung dalam mendorong percepatan Tranformasi Hukum.
