Jerusalem – Tensi di Masjid Al-Aqsa, situs suci bagi umat Islam di Jerusalem, meningkat pada Selasa (30/3) setelah terjadi bentrokan antara jamaah dan polisi Israel. Palestina dan Israel saling menuduh atas insiden tersebut.
Menurut saksi mata, bentrokan terjadi ketika sejumlah jamaah Muslim yang berada di Masjid Al-Aqsa menolak keluar dari kompleks tersebut setelah waktu ibadah selesai. Polisi Israel kemudian memaksa mereka keluar menggunakan kekerasan, termasuk dengan menggunakan gas air mata.
Polisi Israel mengklaim bahwa para jamaah telah melemparkan batu dan benda tajam ke arah petugas keamanan dan memicu ketegangan di lokasi. Namun, Palestina membantah klaim tersebut dan menuduh polisi Israel melakukan tindakan represif terhadap jamaah Muslim.
“Dalam beberapa minggu terakhir, polisi Israel telah meningkatkan tindakan mereka di kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka melakukan tindakan penggeledahan dan penangkapan terhadap jamaah Muslim, dan menyerang mereka yang berusaha mempertahankan hak mereka untuk beribadah di situs suci ini,” ujar seorang juru bicara Palestina.
Sementara itu, pejabat Israel mengatakan bahwa mereka bertindak sesuai dengan protokol keamanan dan tidak bertujuan untuk mengganggu ibadah umat Islam di Masjid Al-Aqsa.
Masjid Al-Aqsa adalah salah satu situs suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, kompleks tersebut juga dianggap suci oleh umat Yahudi dan sering menjadi sumber ketegangan antara Palestina dan Israel.
Sumber: al-Jazeera
