Global ReviewHeadline

Suriah Kritik Tajam AS di Sidang Umum PBB

Dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Bassam Sabbagh, mengkritik Amerika Serikat atas apa yang ia sebut sebagai “perang teroris” di Suriah, yang menurutnya telah menyebabkan “kekacauan Amerika yang kreatif” dan ketidakstabilan di Timur Tengah. Ia menuduh pemerintahan AS telah mengejar kebijakan yang melayani kepentingan geopolitik mereka dan memperburuk masalah untuk memicu ketegangan dan konflik.

Sabbagh menyoroti berbagai tantangan global, termasuk konflik yang merusak, pendudukan yang masih berlangsung, peningkatan kemiskinan, kelaparan, dan blokade ekonomi. Ia mendesak kerjasama global di antara negara-negara anggota PBB untuk membentuk tatanan dunia multipolar baru yang dapat mengatasi masalah-masalah ini.

Wakil Menteri Luar Negeri ini menuduh AS telah salah menginterpretasikan Piagam PBB untuk membenarkan serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara lain, yang mengakibatkan pengeluaran miliaran dolar untuk menghancurkan pencapaian pembangunan di Suriah selama bertahun-tahun. Ia juga mengaitkan munculnya kelompok-kelompok teroris seperti Daesh dan Al-Nusra Front dengan apa yang ia sebut sebagai “kekacauan Amerika yang kreatif.”

Baca juga :   BKSAP Dukung Aksi ‘Walk Out’ Menlu Retno Menentang Israel di DK PBB

Sabbagh menekankan pentingnya menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah negara anggota sebagai prinsip dasar Piagam PBB. Ia menuduh Israel, AS, dan Turki melanggar prinsip ini melalui tindakan mereka di Palestina dan Suriah.

Terkait Israel, ia mengutuk pendudukan Israel atas tanah Arab di Palestina dan Dataran Tinggi Golan Suriah sejak tahun 1967 dan mendesak untuk segera dan tanpa syarat mengakhiri pendudukan tersebut. Ia menuduh Israel melakukan pelanggaran serius dan sistematis terhadap Piagam PBB, yang mengakibatkan ketegangan dan ketidakstabilan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Sabbagh juga mengkritik beberapa negara yang mendukung atau tetap diam terhadap praktik-praktik semacam itu, meskipun menyatakan diri sebagai pelindung hukum humaniter internasional. Ia mengulangi dukungan Suriah untuk negara Palestina yang independen dan pengembalian Dataran Tinggi Golan kepada Suriah.

Wakil Menteri Luar Negeri ini menuduh AS telah menyebabkan kerugian besar bagi sektor minyak Suriah dan merampok kekayaan nasional negara tersebut, termasuk gas dan gandum, yang mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan. Ia mendesak PBB untuk menuntut pertanggungjawaban AS atas hal ini dan menuntut pengembalian uang yang dirampok ke Suriah.

Baca juga :   AS Ajukan Draf Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Sabbagh juga menuduh AS dan Turki telah menyusup ke wilayah Suriah dan terlibat dalam kegiatan militer ilegal, yang ia gambarkan sebagai campur tangan yang mencolok dalam urusan internal Suriah. Suriah berusaha mengakhiri tindakan-tekanan sepihak yang diterapkan oleh AS dan sekutu-sekutunya di Eropa, termasuk sanksi yang memengaruhi sektor-sektor seperti kesehatan publik, perbankan, dan energi.

Ia juga menyebutkan gempa bumi dahsyat di Suriah tahun ini yang menambah penderitaan rakyatnya, dan mengucapkan terima kasih atas permintaan dana darurat oleh Sekretaris Jenderal PBB sambil mendesak para donor internasional untuk memenuhi janji-janji mereka dalam bantuan kemanusiaan.

Sabbagh menyatakan kesiapan Suriah untuk menyambut kembali semua pengungsi Suriah yang meninggalkan rumah mereka sejak tahun 2011, termasuk mereka yang terpaksa mencari perlindungan akibat organisasi teroris. Ia mengajak negara-negara Barat untuk menghentikan praktik-praktik yang menghalangi pengungsi kembali ke tanah air mereka.

Wakil Menteri Luar Negeri ini memuji pencapaian KTT Liga Arab di Jeddah yang mendukung kedaulatan Suriah dan solidaritas dengan Libya dan Maroko setelah bencana alam baru-baru ini. Ia mengakhiri pidatonya dengan mengajak Sidang Umum PBB menjadi platform untuk dialog dan diplomasi, bukan untuk membuat tuduhan palsu dan meluncurkan kampanye yang merusak. Ia menekankan perlunya menerjemahkan slogan Sidang Umum PBB yang berjudul “Membangun kepercayaan dan menghidupkan kembali solidaritas global” menjadi tindakan nyata untuk memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan.

Baca juga :   Pejabat Senior Houthi Ungkap Negara-Negara yang Diberikan Jalur Aman di Laut Merah

What's your reaction?

Related Posts

1 of 785

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *