Pada bulan November, Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Sastra Inggris Universitas Pamulang menggelar Pelatihan Grammar untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa. Kegiatan tersebut mengusung konsep permainan “Truth and Dare” yang merangsang keterampilan berbahasa Inggris secara menyenangkan.
Penguasaan Bahasa Inggris menjadi hal penting di era informasi global. Salah satu hambatan yang sering dihadapi siswa adalah pemahaman terhadap tata bahasa atau grammar. Untuk memperbaiki hal ini, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Pamulang, bersama dosen dan mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, menggelar kegiatan berjudul “Meningkatkan Penguasaan Tenses Present Time dalam Kemampuan Berbicara Siswa dengan Menggunakan Permainan Truth and Dare”.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 13 hingga 15 November, di Madrasah Aliyah Daarul Hikmah yang berlokasi di Jl. Surya Kencana No.24, Pamulang, Tangerang Selatan. Metode yang diadopsi untuk mengajarkan grammar kepada siswa adalah melalui permainan Truth and Dare.
Permainan tersebut merujuk pada dua konsep, ‘Truth’ yang meminta siswa untuk memperbaiki kalimat yang salah, terutama pada penggunaan verb dalam kalimat simple present dan present progressive. Sementara pada bagian ‘Dare’, siswa diuji untuk membuat kalimat dalam bentuk simple present atau present progressive dari kata kerja yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan secara lisan dengan menggunakan spinner sebagai penentu giliran.
Menurut Rossy Halimatun Rosyidah, S.Pd., M.Hum, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, “Pengabdian Masyarakat merupakan bentuk tanggung jawab sosial para Civitas Akademika terhadap masyarakat sekaligus wadah pengamalan ilmu yang didapat dalam bidang akademik yang langsung diterapkan kepada masyarakat.”
Beliau juga menambahkan, “Pembelajaran bahasa Inggris, terutama grammar, yang diintegrasikan ke dalam permainan merupakan pendekatan yang tepat untuk mencapai kompetensi pembelajaran dengan memperhatikan kebahagiaan si pembelajar, sesuai dengan prinsip filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara.”
Inovasi metode pembelajaran semacam ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami grammar serta berbicara dalam bahasa Inggris dengan lebih percaya diri. Dengan mengemas pembelajaran dalam bentuk permainan yang menarik, diharapkan siswa tidak hanya belajar, tetapi juga menikmati proses belajar mereka.