Klik-Talk

Nayor Terseok Diantara Kemajuan Zaman

Kliksaja.co – Anda pasti tahu Delman? Ya, sebuah angkutan umum bertenaga kuda yang sudah ada sejak zaman penajajahan Belanda. Di Kabupaten Sukabumi, moda transportasi ini dikenal dengan sebutan Nayor.

Tepatnya di Kecamatan Cibadak. Tidak seperti delman pada umumnya. Kendaraan ini memiliki keunikan tersendiri yang terletak pada bentuk keretanya, yakni terbuat sepenuhnya dari material kayu dengan ornamen dan bentuk yang menyerupai mobil, terutama pada bagian

Pada tahun 80 an, Nayor sempat menjadi kendaraan angkutan yang sangat diandalkan warga. Pasalnya moda transportasi jenis ini sangat cocok dengan kondisi geografis Kota Cibadak dengan perlintasan yang cendrung menanjak sehingga lebih mudah dilalui oleh kendaraan bertenaga kuda. Selain itu infrastruktur jalan di era tersebut masih kurang optimal, terutama yang menuju wilayah pedesaan.

Apalagi sejak dahulu Nayor tidak menggunakan roda yang terbuat dari kayu berlapis karet seperti yang digunakan sejenis delman pada umumnya, melainkan kedua rodanya menggunakan ban mobil. Dengan begitu kendaraan ini dapat melalui lintasan terjal seklipun. Karena itulah tak heran jika Nayor dijadikan oleh warga sebagai sarana transportasi, terutama untuk lintasan jarak dekat.

Namun sayang, kini keberadaan nayor nyaris punah tergusur perkembangan zaman.  Para kusir lebih memilih beralih profesi akibat tidak sebandingnya pendapatan usaha dengan biaya pemeliharaan kuda.

Utom, salah seorang kusir Nayor mengaku sejak sepuluh tahun terakhir ini, pendapatan usaha angkutannya terus mengalami penurunan. Pada kondisi saat ini, pendapatan Utom setiap harinya hanya mencapai tidak lebih dari Rp50 ribu. Jumlah tersebut sangat minim karena tidak bisa memenuhi kebutuhan makan serta biaya pemeliharaan kuda.

Pasalnya kuda yang akan digunakan untuk nayor, tidak diberi makan rerumputan atau dedaunan seperti hewan kuda pada umumnya. Tetapi roti tawar berlapis madu dan susu menjadi makanan pokok yang harus dipenuhi setiap harinya. Hal ini bertujuan agar kuda memiliki tenaga berlebih untuk dimanfaatkan menarik barang atau penumpang dalam jumlah banyak.

“Penumpangnya semakin berkurang yang tersisa hanya kalangan ibu rumah tangga yang baru pulang dari pasar saja. Karena kondisinya seperti ini, maka tidak sedikit kusir nayor meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi tukang ojeg, kuli bangunan atau buruh serabutan lainnya,” ungkap Utom.

Dibuatkan Monumen

Pada awal tahun 2016 silam, Pemda Kabupaten Sukabumi memutuskan untuk membuat sebuah monumen nayor yang dibangun tepat di depan halaman kantor Kelurahan cibadak. Ini merupakan upaya pemda dalam melestarikan kendaraan nayor yang dianggap melegenda.

Pemerhati pembangunan Kabupaten Sukabumi, Eman Sulaeman mengatakan nayor merupakan kendaraan yang sangat bersejarah, karena itu keberadaannya harus tetap dipertahankan oleh pemerintah daerah. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara membangun monumen nayor di sekitar pusat perkotaan Cibadak. “Salah satu tujuannya agar warga tetap terus mengingat dan menggunakan nayor sebagai kendaraan angkutan setiap harinya,” ujar Eman. (***)

 

What's your reaction?

Related Posts

1 of 144