Pemerintah India menyetujui persyaratan yang diminta Indonesia terkait ekspor kepala sawit agar tidak ada perbedaan dengan Malaysia.
Dilansir dari situs setkab.go.id, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sebelumnya ada perbedaan 5 persen, namun sesuai permintaan Presiden Jokowi, Perdana Menteri Narendra Modi tarif CPO itu sama, Refined Bio Blended itu sama, dan RBD itu sama.
“Yang sekarang 40% CPO, 50% RBO akan dikirimkan per akhir bulan Desember menjadi 37,5% dan 45%, dan ini berlaku untuk Indonesia dan Malaysia, sehingga tidak ada perbedaan antara Indonesia dan Malaysia,” kata Airlangga di Bangkok, Minggu (03/11/2019)
Airlangga mengatakan, meski menyepakati soal ekspor sawit, India meminta Indonesia untuk membeli beras dan gula dan bentuk raw sugar dari India.
Menurut Airlangga pemerintah Indonesia akan mengambil secara bertahap.
“Nanti bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan ke depan dan memang per hari ini trade kita dengan India positif. Kita positif 8 miliar dollar AS, tertinggi di 2017 sebesar 10 miliar dollar AS, dan komoditas utamanya adalah batu bara dan kelapa sawit,” terang Airlangga. (*)
