EkonomiKlik News

Nilai Ekspor Tembus US$2,05 Miliar, Kemenperin Akan Poles IKM Perhiasan Lebih Berkilau

Nilai ekspor produk perhiasan Indonesia mencapai US$2,05 milliar sepanjang tahun 2018. Atas capaian itu, Indonesia menempati peringkat ke-9 dunia sebagai eksportir perhiasan dengan pangsa pasar lebih dari 4 persen di kancah global.

Singapura, Swiss, Hongkong, Amerka Serikat, dan Uni Eropa menjadi negara dominan tujuan ekspor hingga 93,02 persen dari total produk perhiasan nasional.

Menurut Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementrian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih, kondisi ini menjadi peluang bagi industri perhiasan untuk terus menambah produktifitas dan memperluas pasar.

“Hal ini sejalan dengan perekonomian yang stabil dan perbaikan iklim usaha yang kondusif di Tanah Air,” kata Gati.

Gati melanjutkan, untuk mendukung keberlangsungan usaha di sektor industri perhiasan, Kemenperin bertekad untuk menjaga ketersediaan bahan baku, sehingga usaha ini bisa berjalan terus.

“Misalnya, kami berupaya untuk menjaga agar bahan baku perhiasan tidak dikenakan bea masuk. Ini yang akan kami kawal terus,” ujarnya.

Baca juga :   Kemenperin Gelar Beragam Pendampingan bagi IKM di NTB

Beberapa bahan baku yang dibutuhkan, di antaranya emas serta batu permata seperti berlian, zamrud, dan ruby.

Selain itut, Kemenperin pun mengusulkan penurunan tarif bea masuk produk perhiasan nasional di negara tujuan ekspor, seperti Uni Emirat Arab.

“Hal ini merupakan salah satu langkah untuk terus meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri perhiasan kita dalam menghadapi persaingan global,” terangnya.

Untuk semakin memperluas akses pasar industri perhiasan dalam negeri, terutama agar menembus pasar ekspor, Kemenperin aktif memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan nasional ikut terlibat dalam pameran-pameran yang berskala internasional.

Salah satunya pada ajang Jakarta International Jewellery Fair 2019 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesai (APEPI) pada tanggal 4-7 April 2019 di Jakarta Convention Center.

Penyelenggaraan pameran berperan penting dalam upaya pengembangan investasi industri dan perdagangan perhiasan.

“Selain itu, di pameran, konsumen bisa mendapatkan produk perhiasan berkualitas dengan harga bersaing serta memperluas wawasan mereka tentang perhiasan yang diproduksi dengan teknologi terbaru, desain terkini, dan ciri khas etnik budaya yang tinggi,”ungkapnya. (*)

Baca juga :   Kontribusi Meningkat, Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

 

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,263

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *