Klik NewsSosial Budaya

Nadiem Ajak Laki-Laki Jadi Agen Pencegahan Budaya Meremehkan Kaum Perempuan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengajak laki-laki untuk menjadi agen pencegahan budaya buruk meremehkan kaum perempuan (mansplaining).

Menurut Nadiem, budaya meremehkan perempuan itu tumbuh subur karena tidak ada yang bersuara dan ditoleransi oleh masyarakat.

“Ini dimungkinkan terjadi karena tidak ada yang bersuara,  tak ada yang menentang, ini ditoleransi oleh masyarakat kita sehingga kondisi ini tidak bagus sekali buat masyarakat perempuan kita,” katanya di Jakarta, Senin (15/03/2021).

Ia menilai budaya meremehkan perempuan telah menjadi virus buruk yang telah membudaya, baik di lingkungan pendidikan maupun karir, dan berdampak pada kepercayaan diri perempuan.

Ia mencontohkan hal tersebut banyak terjadi di dunia korporasi, di mana pendapat perempuan meski dia seorang senior di perusahaan, tidak didengarkan maupun dihormati.

Lebih buruk lagi, katanya, hal yang serupa jika seorang pria menyampaikan opini, biasanya lebih didengar dan dianggap lebih positif ketimbang perempuan.

Namun, hal sebaliknya, kata Nadiem, terjadi di dunia pendidikan. Ia melihat banyak staf spesialnya di direktorat jenderal merupakan perempuan, dan telah melihat dampak baik dari kepemimpinan mereka.

“Laki-laki yang harus menentang dan mencegah pihak-pihak lainnya melakukan budaya buruk ini, dan hal yang kedua menantang ‘sexual harassment’ (pelecehan seksual), dan virus ini tersebar karena masyarakat menoleransi, serta terjadi secara sistematis di perusahaan-perusahaan,” katanya.

Dikatakan Nadiem, upaya itu harus dilakukan agar ada perubahan secara signifikan, dengan melibatkan pria progresif yang peduli, merangkul pria dan perempuan dengan nilai yang sama, dan membawa mereka dalam diskusi untuk mendorong kemauan tersebut.

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,263

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *