Info KlikersKlik News

Keutamaan Qasidah Burdah, Sebagai Wasilah untuk kesembuhan.

Salah satu shalawat yang sangat masyhur di Indonesia adalah shalawat atau Qasidah Burdah. Syair yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad saw, pesan moral, nilai spiritual dan semangat perjuangan, yang sering dibaca saat memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Qasidah Burdah juga sering menjadi bacaan rutin di pondok pesantren dan di tengah masyarakat. Qasidah Burdah disusun oleh ulama yang sangat tersohor alim, sufi, dan sangat mencintai Rasulullah saw, yaitu Imam al-Bushiri.


Selain itu Qasidah Burdah juga memiliki keutamaan , Diceritakan dalam kitab az-Zubdah fî Syarhil Burdah, bahwa suatu hari ada orang sakit mata sangat parah, kemudian ia bermimpi seakan mendengar ucapan:

 خُذْ مِنَ الْبُرْدَةِ وَاجْعَلْهَا عَلَى عَيْنَيْكَ

Artinya, “Ambillah Qasidah Burdah, kemudian letakkan di depan matamu.”

 Setelah terbangun, ia mengadukan mimpinya kepada Syekh al-Wazir. Kemudian Syekh al-Wazir berkata kepadanya: “Qasidah Burdah adalah pujian-pujian kepada Rasulullah, bisa menjadi media untuk berobat.”

 Setelah itu Syekh al-Wazir mengambil Qasidah Burdah dan menyuruh orang itu untuk duduk. Kemudian beliau meletakkan Burdah di depan matanya. Atas izin Allah, penyakit orang tersebut sembuh saat itu juga.

 Tidak hanya itu, Qasidah Burdah juga bisa dijadikan media untuk memohon kepada Allah agar dipenuhi segala kebutuhan, sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Ali al-Qari:

 وَهِيَ مُجَرَّبَةٌ عِنْدَ طَلَبِ الْحَاجَاتِ وَنُزُوْلِ الْمُهِمَّاتِ

Artinya, “Qasidah Burdah sangat mujarab (dijadikan media) untuk memohon pemenuhan berbagai hajat dan suksesnya berbagai kepentingan.” (‘Ali al-Qari, az-Zubdah, halaman 13).

Karena, menurut Syekh Ali al-Qari alasan di balik penamaan qasidah ini dengan nama “Burdah” yang berarti kain selimut, baju, karena qasidah ini dapat menjadi penyebab seseorang selamat dari berbagai cobaan, dan dapat menjadi media penyembuhan berbagai penyakit, sebagaimana baju yang bisa menjadi pelindung dari panasnya terik matahari dan lainnya.

Sebagaimana telah dijelaskan, membaca Burdah bukan berarti memohon keselamatan dan kesehatan dengan menuhankan lafal-lafal yang ada di dalamnya, apalagi beranggapan burdah merupakan penyebab dari kesembuhan tersebut, namun murni bertawasul kepada Rasulullah saw dengan memujinya dengan membaca Qasidah Burdah, dengan harapan semoga semua kebutuhan dan keinginan dipenuhi oleh Allah

Sumber: https://islam.nu.or.id/shalawat-wirid/qasidah-burdah-penulis-keutamaan-dan-cara-bacanya-AmKkP

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,752

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *