Klik News

Bagaimana Kita Dapat Melestarikan Kekayaan Budaya Indonesia di Tengah Arus Globalisasi?

Dalam era globalisasi yang semakin cepat, menjaga keunikan budaya Indonesia menjadi semakin penting. Kekayaan budaya lokal perlu dilestarikan agar tidak tergerus oleh pengaruh budaya asing.

Melestarikan kekayaan budaya Indonesia di tengah arus globalisasi menjadi tantangan yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait. Seiring dengan arus globalisasi yang pesat, budaya-budaya asing semakin masuk, meningkatkan kekhawatiran akan hilangnya identitas budaya lokal.

Kenyataannya, masyarakat Indonesia saat ini cenderung lebih tertarik pada budaya asing yang dianggap menarik, unik, dan praktis. Hal ini menyebabkan banyak budaya lokal yang mulai luntur karena kurangnya minat generasi muda untuk mempelajarinya dan mewarisinya.

Budaya dan masyarakat adalah bagian tak terpisahkan satu sama lain. Indonesia, sebagai negara yang kaya akan beragam budaya sosial masyarakat yang unik dan indah, menawarkan daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang ingin menjelajahi pesona sosial budaya Indonesia. Oleh karena itu, upaya melestarikan kekayaan budaya ini menjadi sangat penting untuk menjaga keberagaman dan identitas bangsa.

Strategi Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi

Dalam sebuah jurnal berjudul “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi” yang ditulis oleh Hildigardis M. I. Nahak, terungkap bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal saat ini masih sangat minim. Masyarakat cenderung lebih memilih budaya asing yang dianggap lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Meskipun adopsi budaya asing tidak dilarang, banyak dari budaya tersebut yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Contohnya adalah masuknya budaya asing terkait berpakaian yang cenderung lebih mini dan terbuka, yang sering dikenal dengan istilah “you can see.” Hal ini tidak selaras dengan budaya Indonesia yang mengedepankan nilai sopan santun, terutama dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam dan menjunjung tinggi cara berpakaian yang dapat menutup aurat. Kesadaran terhadap perlunya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi menjadi penting agar nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal tetap terjaga dan dihargai.

Untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, terdapat dua cara yang dapat dilakukan, terutama oleh generasi muda, sebagaimana dijelaskan oleh Sendjaja (1994: 286). Pertama, dengan melalui pengalaman budaya atau Culture Experience, yaitu pelestarian budaya dengan terlibat langsung dalam pengalaman kultural. Sebagai contoh, jika budaya tersebut terkait dengan tarian, masyarakat, khususnya generasi muda, diimbau untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Hasilnya dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara tertentu atau festival, menjaga kelestarian budaya lokal.

Cara kedua adalah melalui Culture Knowledge, yaitu pelestarian budaya dengan membuat pusat informasi tentang kebudayaan yang dapat difungsionalisasi dalam berbagai bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi dan pengembangan kebudayaan itu sendiri, serta potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian, generasi muda dapat memperkaya pengetahuannya mengenai kebudayaannya sendiri.

Masyarakat diharapkan untuk memahami dan mengetahui berbagai macam kebudayaan yang dimiliki, sementara pemerintah dapat lebih memusatkan perhatian pada pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah. Selain itu, terdapat beberapa cara lain dalam melestarikan budaya lokal, seperti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal, mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan dan pelestariannya, serta menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan, dan solidaritas yang tinggi. Selalu mempertahankan budaya Indonesia juga menjadi langkah penting agar tidak punah, dengan mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

Persoalan yang sering terjadi dalam masyarakat adalah kurangnya rasa bangga terhadap produk atau kebudayaan lokal. Terkadang, kita lebih memilih untuk mengagungkan budaya impor yang sebenarnya tidak selaras dengan kepribadian bangsa kita sebagai orang Timur. Budaya lokal pun mulai mengalami eroi zaman karena kurangnya kesadaran, terutama dari generasi muda, dalam melestarikannya. Akibatnya, kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka ambil secara diam-diam. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa sangatlah penting.

Kebudayaan Indonesia adalah kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, dan setiap kebudayaan daerah memiliki ciri khasnya sendiri. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberagaman dan kekayaan budaya lokal. Kebudayaan lokal merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia, dan menjaganya akan memastikan eksistensi dan keberlanjutan kebudayaan ini pada generasi mendatang. Oleh karena itu, kita tidak boleh terbuai atau terjerumus pada budaya asing yang tidak selaras dengan nilai-nilai dan karakter bangsa Indonesia.

Sebagai negara kepulauan, mempertahankan persatuan dan kesatuan masyarakat memang menjadi tantangan. Namun, hal tersebut bisa diminimalisir dengan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk menjaga, mempelajari, serta melestarikan kebudayaan lokal. Dengan demikian, kebudayaan lokal yang kaya di Indonesia dapat tetap utuh dan tidak menjadi mangsa budaya asing. Kebudayaan adalah identitas suatu bangsa dan negara, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaganya agar tidak punah atau dicuri oleh negara lain.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,261

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *