InternasionalKlik News

Ada Kasus Penggumpalan Darah hingga Kematian, Beberapa Negara di Eropa Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Negara-negara di Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah ditemukannya efek samping serius.

Di Denmark, penggunaan vaksin dihentikan selama dua pekan setelah adanya sejumlah laporan kasus penggumpalan darah dan satu kematian.

Sementara di Italia, otoritas kesehatan setempat menghentikan penggunaan AstraZeneca setelah ditemukannya dua korban meninggal di Sisila setelah disuntik vaksin.

Selain Denmark dan Italia, beberapa negara Eropa yang menghentikan penggunaan Vaksin AstraZeneca adalah Rumania, Norwegia, Islandia, dan Austria.

Sementara negara teranyar yang menghentikan sementara penggunaan Vaksin AstraZeneca adalah Belanda. Hal itu menyusul adanya tiga tenaga kesehatan di Norwegia yang dirawat di rumah sakit pasca disuntik Vaksin AstraZeneca.

Tenaga kesehatan tersebut mengalami pendarahan, penggumpalan darah, dan kadar trombosit yang rendah.

Di Belanda sendiri, kasus efek samping serius dari penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca belum ditemukan.

Pemerintah Belanda mengatakan akan menunggu penyelidikan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA).

“Kami tidak dapat membiarkan keraguan soal vaksin tersebut,” kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge yang dikutip dari Reuters.

Baca juga :   Gelar Seminar Strategi Layanan Informasi di Era Global, Perpustakaan DPR Perkuat Kolaborasi di Kancah Internasional

Sementara itu, AstraZeneca pada Minggu (14/03/2021) mengatakan bahwa tinjauan data keamanan dari penerima vaksin COVID-19 buatannya menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan risiko pengentalan darah.

Tinjauan AstraZeneca, yang mencakup lebih dari 17 juta penerima vaksin di Inggris Raya dan Uni Eropa, berlangsung setelah otoritas kesehatan di sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin buatannya atas kasus pengentalan darah.

“Sebuah tinjauan cermat dari semua data keamanan yang tersedia terhadap lebih dari 17 juta penerima vaksin COVID-19 di Uni Eropa dan Inggris Raya menunjukkan tidak adanya bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau penurunan kadar trombosit, dalam tiap kelompok usia, jenis kelamin,  slot (dosis vaksin) atau di tiap negara tertentu,” kata perusahaan itu yang dikutip dari Reuters. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,260