Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta siap berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di bidang kemanusian, pangan, pendidikan, dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Cabang ACT Yogyakarta Nur Aries Shoim saat menggelar silaturrahmi dengan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Al Makin pada Senin (16/08/2021).
Dalam silaturrahmi tersebut, selain Shoim, hadir juga Head Regional Jateng DIY Awal Purnama dan Sub Regional DIY Zainul Muttaqin.
Shoim mengatakan bahwa ACT sebagai lembaga sosial kemusiaan saat ini lebih banyak fokus pada penanganan isu pangan, pendidikan serta pemberdayaan UMKM.
Isu pangan menjadi isu krusial saat ini karena pandemi Covid-19 telah berdampak di semua lini, termasuk ekonomi, sosial, bahkan pendidikan sekalipun.
“Selain pangan, para PKL bahkan UMKM mikro juga menjadi konsen ACT yang digulirkan melalui program Borong Dagangan Tambahkan Modalnya (BDTM),” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setelah dagangan diborong, dagangan tersebut dibagi-bagikan kepada masyarakat prasejahtera yang terdampak pandemi.
Shoim juga menyebutkan dalam tanggap pandemi ini, kebutuhan mendesak yang terus digalakkan seperti program isi ulang oksigen gratis, support APD dan multivitamin untuk tenaga medis dan relawan satgas, serta bantuan pangan untuk para isoman Covid-19.
Sementara itu Prof. Al Makin menyambut baik kolaborasi dengan ACT. Ia mengatakan UIN Sunan Kalijaga adalah universitas terbuka, dan terlebih saat ini adalah era interdependen.
“Saat ini adalah era interdependen, artinya satu sama lain harus saling berkolaborasi untuk bisa tumbuh dengan cepat dan secara bersama-sama,” ujarnya.
Pertemuan yang digelar di ruangan Rektor UIN Sunan Kalijaga itu selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan memorandum of understanding (MoU) kolaborasi kemanusiaan, serta sinergi event charity lelang lukisan yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada september mendatang. (*)
