HeadlineSpecial Klik

Rusuh di Pengukuran Lahan Bandara Kertajati, Karo Ops Polda Jabar: Ada Provokasi

Kliksaja.co – Kepala Biro Operasi Polda Jawa Barat, Kombes Pol Leonidas Braksan MM, mengungkapkan bahwa ada oknum yang melakukan provokasi terkait dengan terjadinya bentrokan di lahan pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka pada hari Kamis, 17 November 2016.

Disampaikan bahwa pengukuran sisa lahan bagi pembangunan Bandara Kertajati, mendapat penolakan warga setempat, yakni dari warga Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka

Karo Ops Polda Jabar mengatakan, mekanisme pembebasan lahan sebenarnya telah dilakukan oleh pihak Pemprov Jabar, yaitu dengan mengukur terlebih dahulu lahan warga yang terlewati oleh proyek bandara ini. Setelah itu langsung dibayar sesuai dengan luas lahannya.

”Oleh Pemprov, langsung dibayarkan setelah pengukuran lahan selesai. Semuanya sudah ada kesepakatan,” kata Kombes Pol Leonidas Braksan.

Namun, ada warga yang tidak mau diukur lahannya. Mereka adalah warga yang terprovokasi oleh oknum yang menyatakan bahwa lahan tersebut diambil paksa.

Ada warga yang menolak, karena ada oknum provokator yang menghembuskan isu bahwa lahan tersebut diambil paksa. Padahal tidak. Pemerintah membayar lahan warga tersebut sesuai kesepakatan,” ungkapnya.

Pelaksanaan pengukuran 12 hektare tanah di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka pada hari Kamis, 17 November 2016 itu, dilakukan untuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Untuk pengamanan, diterjunkan kurang lebih 2000 personel gabungan TNI, POLRI, Satpol PP serta Instansi Lain,

Bupati Majalengka Sutrisno, juga berada di lokasi. Termasuk salah seorang Komisaris PT BIJB, Aang hamid Suganda, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jabar, Kepala Biro Aset, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Tim Pengamanan dipimpin Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol Leonidas Braksan dan Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto SH, MH.

Mulanya, pelaksanaan pengukuran berjalan aman. Semula warga tampak berbaris di pinggir sawah dengan posisi perempuan di barisan depan, diapit barisan laki-laki di bagian kanan dan kiri. Serta beberapa di antaranya berteriak menolak lahan di wilayahnya diukur.

Menjelang pukul 11.00, teriakan semakin keras dari masyarakat yang menolak lahan di wilayahnya diukur.

Siang hari sekitar pukul 12.35 mulai terdengar letusan petasan. Sebagian letusan mengenai aparat kepolisian. Selain itu, ada lemparan batu yang diduga dari katapel dan mengenai beberapa petugas. Saat itu, aparat mulai membalas dengan tembakan gas air mata dan sebagian warga mulai mundur.

Namun lemparan batu dari katapel masih terus berlanjut dari sejumlah arah. Salah satunya mengenai Bripda Soni. Tiga orang warga yang diduga menjadi provokator berhasil diamankan.

Wargapun akhirnya mulai mundur dan petugas ukur dari BPN bisa menajutkan pengukuran dengan pengamanan ketat dari aparat keamanan.

Kepala Biro Aset Daerah M Arifin disertai Kabag Pemanfaatan dan Pengamanan Barang Daerah, Diding Abidin Subandi mengatakan, pengukuran lahan seluas 36,6 hektare atau sebanyak 382 bidang ditargetkan selesai dua hari. Namun bila suasana tidak kondusif, target pengukuran hanya seluas 12 hektar, minimal untuk perluasan landasan pacu guna mengejar target pembangunan.

Sementara itu, Bupati Majalengka Sutrisno berharap pengukuran bisa tuntas karena sebetulnya bidang tanah sudah diketahui dengan jelas, demikian juga dengan batas tanah masing-masing pemiliknya.[***]

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,002