Global ReviewInternasional

Kerap Picu Kekerasan Saat Demo, Partai Agama di Pakistan Dibubarkan

Islamabad, Pakistan – Pemerintah Pakistan akan bergerak untuk melarang partai sayap kanan Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), yang telah mengadakan protes selama berhari-hari di seluruh negeri. Protes ini mengakibatkan kematian dua petugas polisi, kata menteri dalam negeri negara itu.

Protes oleh TLP berlanjut di berbagai wilayah di seluruh negeri pada hari Rabu. Menteri Dalam Negeri Sheikh Rasheed mengkonfirmasi bahwa setidaknya dua polisi telah terbunuh dan lebih dari 340 lainnya terluka oleh para demonstran dalam 48 jam terakhir.

“Hari ini kami telah memutuskan untuk melarang TLP, dan usulan ini akan didiskusikan di rapat kabinet untuk mendapatkan persetujuan mulai hari ini,” kata Rasheed pada konferensi pers di ibukota, Islamabad.

Dalam tweet selanjutnya, dia mengatakan larangan itu akan dikeluarkan di bawah undang-undang anti-terorisme Pakistan.

Rasheed mengatakan pengunjuk rasa telah menculik polisi di beberapa daerah selama demonstrasi, tetapi semua personel penegakan hukum saat ini telah ditemukan.

TLP, sebuah kelompok agama yang didirikan oleh pemimpin Muslim terkemuka Khadim Hussain Rizvi, telah menggoreng isu “penistaan agama” sebagai manuver politiknya. 

Rizvi telah mendesak pemerintah sejak November lalu untuk mengusir duta besar Prancis dan memboikot semua barang Prancis. Semua ini dilakukan karena Presiden Prancis Emmanuel Macron tahun lalu, menurutnya, telah melukai umat Islam dan mendukung Charlie Hebdo dalam kasus penistaan terhadap Nabi.

Penangkapan Ketua Partai TLP

Pada bulan Februari, partai agama sayap kanan ini mengancam pemerintah akan melakukan demonstrasi lebih lanjut jika pemerintah tidak memenuhi tuntutannya. 

Namun pada hari Senin, sebelum batas waktu 20 April yang baru, polisi menangkap kepala TLP Saad Rizvi, putra pendiri partai Khadim Hussain Rizvi yang meninggal tak lama setelah protes di bulan November.

Penangkapan tersebut memicu kerusuhan selama berhari-hari. Ribuan pendukung TLP melancarkan protes dan memblokir jalan raya di seluruh negeri. Rekaman video demonstrasi di Karachi, Lahore dan tempat lain menunjukkan adanya bentrokan kekerasan antara polisi dan para pengunjuk rasa.

Menteri Dalam Negeri Rasheed menuduh para pemimpin TLP bernegosiasi dengan pemerintah dengan itikad buruk.

“Sampai saat terakhir tujuan kami adalah agar draft resolusi bisa disiapkan untuk dipresentasikan di sidang dengan kesepakatan bersama mereka mereka,” ujarnya.

“Tetapi semua upaya kami gagal dan salah satu alasan utamanya adalah karena mereka ingin datang ke Faizabad chowk untuk mengadakan protes apa pun yang terjadi.”

Rasheed mengatakan TLP mencari resolusi “agar semua diplomat dari negara-negara Eropa hengkang dari Pakistan”. ini, katanya, mustahil dilakukan.

“Kami memang menginginkan penghormatan terhadap Nabi Muhammad secara lebih tinggi… tapi apa yang diinginkan oleh TLP untuk mengusir semua diplomat Eropa akan menciptakan persepsi di dunia bahwa kami adalah negara ekstremis,” katanya.

Operasi polisi untuk membersihkan protes yang tersisa di beberapa bagian Lahore dan Faisalabad berlanjut pada Rabu.

Sumber: Al-Jazeera

What's your reaction?

Related Posts

1 of 188