Global ReviewInternasional

Israel Wajibkan Kembali Pemakaian Masker

Kementerian Kesehatan Israel pada Jumat (25/06/2021) memberlakukan kembali penggunaan masker di tempat-tempat umum tertutup menyusul lonjakan kasus COVID-19 sejak 10 hari yang lalu.

Lonjakan kasus Corona baru merupakan pukulan terberat bagi Israel. Sebelumnya, negara ini membanggakan dirinya sebagai salah satu negara dengan peluncuran vaksin paling sukses di dunia.

Kepala Gugus Tugas Pandemi Israel, Nachman Ash, mengatakan kepada radio publik bahwa wajibnya penggunaan masker diberlakukan setelah empat hari lebih terjadi 100 kasus baru dalam sehari, dengan 227 kasus pada Kamis (24/06/2021).

“Kami melihat kasus infeksi dua kali lipat dalam beberapa hari,” kata Ash. “Hal lain yang mengkhawatirkan adalah infeksi virus cepat menyebar.”

Ash mengatakan peningkatan kasus Corona ini diakibatkan oleh munculnya varian Delta, virus yang pertama kali muncul di India.


Menerapkan kembali penggunaan masker merupakan kemunduran bagi Israel. Padahal aturan ini dicabut pada 15 Juni sebelumnya dengan klaim kesuksesan vaksinasi.

Sekitar 5,2 juta orang telah menerima kedua dosis vaksin Pfizer-BioNTech, setelah Israel memperoleh jutaan dosis.

Ash mengatakan meskipun jumlah kasus positif meningkat, dia belum melihat peningkatan paralel dalam rawat inap atau kematian.
“Jelas ini faktor waktu, tidak cukup waktu berlalu,” kata Ash. “Tetapi kami berharap vaksin akan melindungi kami dari peningkatan rawat inap dan kasus-kasus sulit.”

Kementerian kesehatan mendesak warga Israel untuk memakai masker di ruang terbuka yang ramai juga, termasuk pada acara nasional yang dijadwalkan akhir pekan ini.

Pawai nasional yang dijadwalkan Jumat sore di Tel Aviv diperkirakan akan menarik puluhan ribu orang. Acara ini dilanjutkan kembali setelah ditangguhkan tahun lalu karena virus.

Israel menjadi pelopor vaksinasi Covid setelah perdana menteri Benjamin Netanyahu memperoleh jutaan dosis dari Pfizer.

Pada bulan Februari, Netanyahu menyambut kedatangan sejumlah vaksin dengan mengatakan: “Kami telah menjadikan Israel sebagai model global untuk sukses dalam vaksinasi.”

Untuk mengurangi penyebaran virus, pemerintah meminta warga Israel untuk membatalkan rencana perjalanan mereka. “Siapa pun yang tidak harus terbang ke luar negeri, tolong jangan,” kata Bennett.

Pada hari Rabu, Israel mengumumkan akan menunda rencana membuka kembali perbatasannya untuk para wisatawan.

Bennett mendesak orang tua untuk memvaksinasi anak-anak berusia 12 tahun ke atas “sesegera mungkin.” Ia mencatat bahwa stok vaksin Israel akan segera kedaluwarsa.

Kesepakatan untuk memperdagangkan vaksin yang akan segera kedaluwarsa dengan Otoritas Palestina untuk suntikan baru yang tiba di musim gugur gagal pekan lalu akibat itikad buruk.

Israel telah menghadapi kritik karena menolak untuk memvaksinasi sebagian besar warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat, atau di Jalur Gaza, yang berada di bawah blokade Israel. Namun, warga Israel yang tinggal di permukiman Tepi Barat telah memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam program vaksinasinya.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 188