SULTRA, KLIKERS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi Cabang Kendari, menggelar pembukaan Intermediate Training Tingkat nasional dan senior course di Gedung Kwarda Sultra, pada Sabtu (25/02/2023).
Rasman, Ketua Panitia dalam laporanya mengatakan kegiatan pembukaan intermediate ini berajalan dengan lancar dan sudah di ikuti belasan peserta semoga istiqamah sampai selesai kegiatan.
“Jumlah peserta berjumlah 15 orang, pendanaan yang diperoleh dari usaha panitia yang bersifat halal dan tidak mengikat,” ucap Rasman dalam keterangannya diterima Klikers.id (25/2).
Lebih lanjut, Rasman menyampaikan ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh elemen yang telah terlibat dari alumni, panitia, pengurus cabang, KPC dan Pengurus Komisariat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum HMI MPO Cabang Kendari dalam sambutannya mengatakan bahwa Tema kegiatan ini diangkat dari pemikiran Bapak Proklamator Drs. Moh. Hatta.
Kata Dia, disadari atau tidak, money politik dan cost politik masih menjadi momok masalah di bangsa ini.
“Bertolak belakang dari fenomena salah satunya yaitu money politik dan cost politik yang menjadi problem disetiap kontestasi pesta demokrasi”, tuturnya.
Masih dalam kata Laode Andi, yang menjadi semangat sebagai modal dalam kegiatan yang telaksana ini yaitu yakin usaha sampai.
Ia juga berharap, dari kegiatan ini lahir kader-kader yang akan menjadi agen demokrasi disetiap daerah asalnya masing masing.
Kemudian, Sambutan Nur. Arafah Presidium MW KAHMI SULTRA sekaligus membuka kegiatan.
Wakil Rektor Universitas Halu Oleo ini menyampaikan bahwa tolak ukur organisasi HMI itu hidup terletak dikegiatan yakni perkaderan, salah satunya dalam bentuk Intermediate Training. Karena itu, proses regenerasi kader terjadi secara terus menerus.
“Kader harus memiliki mindset yang berbeda dari mahasiswa lain,” tandasnya.
“Seperti misalnya bagaimana melihat sebuah kesulitan itu sebagai sebuah tantangan. Dengan bermodal yakin usaha sampai maka segala tantangan yang dihadapi dapat diselesaikan oleh kader HMI,” ujarnya menambahkan.
Nur Arafah menyebutkan, soal tantangan saat ini HMI seringkali menghadapi dinamika internal dan eksternal. Dinamika eksternal saat ini yakni berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahkan, sambung Nur Arafah, tantangan yang akan dihadapi oleh HMI ditahun politik sekarang ini yaitu bagaimana mewujudkan proses demokrasi yang sehat.
“Melalui kegiatan ini kader HMI nanti bisa menjadi bagian dari pilar kebangsaan yang konsen mewujudkan proses demokrasi yang bersih dan sehat” pungkas Nur Arafah penuh harap.
