Global Review

Serangan Drone Libya Tewaskan Dua Orang, Lukai Keponakan Anggota Parlemen

TRIPOLI: Serangan pesawat tak berawak di Libya menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai lainnya, termasuk keponakan seorang anggota parlemen, kata anggota parlemen, beberapa hari setelah menuduh pemerintah yang berbasis di Tripoli menargetkan rumahnya.
Serangan di dekat kota barat Zawiya adalah bagian dari operasi yang menurut pihak berwenang menargetkan jaringan penyelundupan.

Tetapi anggota parlemen di parlemen yang berbasis di timur negara itu menuduh Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang berbasis di Tripoli menyerang rumah perwakilan Zawiya Ali Bouzribah.

“Serangan drone menghantam lokasi di pelabuhan Al-Maya dekat Zawiya untuk hari kedua berturut-turut,” kata saluran Al-Ahrar Libya pada Minggu malam.

Al-Ahrar menyiarkan video tentang sebuah kapal yang terbakar di pelabuhan dengan asap hitam tebal membumbung darinya.

Bouzribah mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa keponakannya terluka dan dua pria lainnya tewas dalam serangan hari Minggu.

Gambar dan video beredar di media sosial tentang mereka yang terbunuh dan keponakan anggota parlemen yang terluka di ranjang rumah sakit.

Serangan itu menargetkan Al-Maya, sebuah pelabuhan kecil antara Zawiya dan ibu kota yang telah berulang kali mengalami bentrokan antara milisi yang bersaing dalam beberapa pekan terakhir.

GNU yang ditengahi PBB pada hari Kamis melancarkan serangan di sekitar pelabuhan yang sama, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan penyelundup obat-obatan, bahan bakar dan penyelundup manusia, sebelum anggota parlemen pada hari Jumat menuduh mereka menargetkan rumah Bouzribah.

Lebih dari satu dekade kekerasan telah mengguncang Libya sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh orang kuat Muammar Qaddafi pada tahun 2011, dengan kelompok-kelompok bersenjata berjuang untuk kekuasaan dan pengaruh tanpa mendapat hukuman.

Negara Afrika Utara, yang dibanjiri senjata, terbagi antara pemerintah sementara di Tripoli di barat, dan satu lagi di timur yang didukung oleh legislatif dan orang kuat militer Khalifa Haftar.

Kelompok bersenjata telah memanfaatkan kekacauan untuk mendanai kegiatan mereka melalui penyelundupan bahan bakar dan perdagangan migran ilegal.

Sumber: Arab News

What's your reaction?

Related Posts

1 of 75

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *