Global Review

Amerika Serikat dan Inggris Lakukan Serangan Udara di Yaman, Lawan Houthi yang Didukung Iran

Pada Kamis (11/1/2024) hingga Jumat (12/1/2024), Amerika Serikat (AS) dan Inggris meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah basis Houthi di Yaman. Serangan ini bertujuan untuk menghalau serangan kelompok Houthi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal kargo yang berlayar melintasi Laut Merah.

Serangan tersebut, yang didukung oleh sejumlah sekutu AS dan Inggris, melibatkan peluncuran rudal dan serangan udara yang menghantam puluhan lokasi di berbagai wilayah Yaman. Sejumlah korban dilaporkan sebagai dampak dari serangan ini.

Sasaran serangan AS dan Inggris melibatkan lebih dari 60 lokasi Houthi yang didukung Iran. Pentagon menjelaskan bahwa target serangan termasuk sistem radar, tempat penyimpanan dan peluncuran drone, fasilitas penyimpanan dan peluncuran rudal, serta pusat komando dan kendali Houthi.

Serangan dilaporkan terjadi di ibu kota Yaman, Sana’a, pelabuhan Houthi di Hodeidah, Dhamar, dan markas kelompok tersebut di barat laut Saada.

Juru bicara militer Houthi mengonfirmasi lima anggotanya tewas dan enam lainnya terluka akibat serangan tersebut. Pentagon menyatakan bahwa serangan tersebut tidak ditujukan kepada warga sipil, melainkan sebagai respons terhadap target militer menggunakan senjata presisi.

Presiden AS Joe Biden menyatakan kesiapannya untuk mengambil tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan, tetapi juga menegaskan keinginan untuk menghindari konflik yang semakin meluas di Timur Tengah.

Serangan ini tampaknya telah merusak sebagian kemampuan militer Houthi, tetapi kelompok tersebut menyatakan tetap tidak tergoyahkan dan mampu melancarkan serangan lebih lanjut.

Kelompok Houthi sebelumnya mengancam kapal-kapal yang berlayar melintasi Laut Merah, terutama yang berhubungan dengan Israel. Meskipun serangan ini dianggap sebagai respons terhadap serangan Houthi di Laut Merah, Iran, yang mendukung Houthi, mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Yaman dan hukum internasional.

Serangan ini mendapat dukungan dari sejumlah negara sekutu, termasuk Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Jerman, Belanda, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Mereka menyatakan bahwa serangan ini dilakukan sesuai dengan hak pertahanan diri individu dan kolektif, dengan tujuan mengganggu dan menurunkan kemampuan Houthi yang mengancam perdagangan global dan pelayaran internasional di Laut Merah.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 75

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *