berita klikersInfo KlikersInternasionalKlik News

Putu Supadma: EVP 2024 Momentum Naikkan Indeks Demokrasi Indonesia

PARLEMENTARIADenpasar – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma menilai Program Pemantauan Pemilu atau ‘Election Visit Program’ (EVP) 2024 dapat menjadi momentum yang baik bagi Indonesia untuk menaikan indeks demokrasinya. Menurutnya, jika EVP 2024 dapat berjalan dengan baik dan lancar, bukan tidak mungkin hal ini akan membawa citra positif pada proses demokrasi Indonesia di mata dunia.

 

“Jadi ini sebenarnya satu barometer. Dalam bagaimana kita membangun sebuah bangsa dan negara, salah satunya mengenai demokrasinya, prosesnya dan indeks demokrasinya. Harapan saya proses demokrasi berjalan baik, semoga terus indeks demokrasinya naik. Dan pada ujungnya menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang betul-betul menghargai, menghormati, dan memberikan power sepenuhnya pada masyarakat untuk memilih pemimpinnya,” kata Putu pada Parlementaria di sela sesi Focus Group Discussion (FGD) terkait sistem dan penyelenggaraan pemilu 2024, di Bali, Denpasar, Selasa (13/2/2024).

Baca juga :   ‘Baku Declaration’ Adopsi Usulan Indonesia tentang Misi Khusus Parlemen APA ke Palestina

 

Lebih dari itu, menurutnya, EVP 2024 di Bali ini juga jadi momentum yang baik untuk negara-negara lain mengenal lebih dekat Indonesia. Karena Putu menilai, kerja sama bilateral akan mudah terjalin jika ada kedekatan antar dua negara.

 

“Dan saya yakin segala kerja sama ke depan akan berjalan lebih baik lagi kalau mereka lebih mengenal kita, kita lebih mengenal mereka. Nah, personal cooperation dan relationship-nya penting. Dan itu harapannya ini harus terbangun dengan baik hubungan antarbangsa, antarnegara dan demokrasi adalah salah satu cara untuk mendekatkan bangsa-bangsa di dunia,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI ini.

 

Untuk itu, setiap sesi di EVP 2024 ini dinilai penting jelas Putu, karena di dalamnya ada FGD dan juga peninjauan langsung oleh observer dari berbagai dunia, yang nantinya akan menilai dan membaca pendapatnya masing-masing ke negara asalnya mengenai demokrasi di Indonesia.

 

  1. “Tentu dalam interaksi itu kita ada sharing session, ada sebuah diskusi, ada juga saling belajar, saling memahami. Tentu tidak ada konsep yang ideal, satu konsep, tapi ini kan proses, selalu learning process. Demokrasi adalah pembangunan sistem yang terus menerus,” pungkasnya. (we/aha)
Baca juga :   Sistem Sosial-Budaya di Indonesia: Kompleksitas Interaksi dan Konseptualisasi Bangsa

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,773

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *