Opini

Makna Meringankan

Oleh: Karlina Helmanita

(Dosen UIN Syarif Hidayatullah dan Founder Yayasan Sanggar Baca Jendela Dunia)

Meringankan adalah kata kerja, artinya menjadikan ringan. Ringan itu kata sifat, artinya dapat diangkat dengan mudah, atau enteng, dr kbbi. Padanan verba Arabnya khaffafa, fi’il madhinya dan yukhaffifu fi’il mudhari’nya.

Makna sufistik dari “meringankan” digandengkan Ibnu Atha’illah dengan tuturannya berikut:

ليخفف الم البلاء عنك علمك بانه—سبحانه— هو المبلي لك، فالذي واجهتك منه الاقدار هو الذي عودك حسن الاختيار.

Liyukhaffifa alamal balaa-i ‘anka ‘allamaka bi annahu—subhaanahu—huwal mublii laka, falladzii waajahatka minhul aqdaaru huwal ladzii ‘awwadaka husnul ikhtiyaari.

“Agar ujian terasa ringan, kamu harus mengetahui bahwa Allahlah yang memberimu ujian. Dzat yang menetapkan beragam takdir atasmu adalah Dzat yang selalu memberimu pilihan terbaik.”

Hikmah dari kata sufistik “ringan” di atas menandakan manusia perlu menyadari kuasa Tuhan yang terkadang tidak berbanding lurus dengan harapan dan keinginan hambaNya. Leburkanlah pikiran, perasaan, dan logika di saat Sangkuasa menguji kita, walau berkali2. Kesadaran ini akan menjadi sebab datangnya kebahagiaan, kesenangan, hiburan, ketawakalan, dan kesabaran. Dzat yang menetapkan berbagai perkara seperti penyakit, hilangnya harta, atau pekerjaan juga menjadi tanda kuasaNya. Walau manusia menjadi perantara adanya sebab tersebut.

Karenanya, teruslah ringan, Allah akan meringankan. Allah itu Mahapemurah, Mahalembut, dan Mahamelihat. Setiap cobaan yang diberikannya tidak perlu dipedulikan, karena Tuhan tidak menghendaki darinya kecuali kebaikan. Dengan kesadaran itu Allah akan meringankan cobaan terhadap manusia pilihanNya. Ia perlu yakin bahwa dalam cobaan atau ujian terkandung maslahat tersamar bagi dirinya yang tidak diketahui, kecuali Allah yang Mahakuasa.

Dalam kehidupan ini, kita kerap menyaksikan bahwa orang yang selalu berbuat baik, bisa saja sewaktu2 bersikap buruk dan berbuat kasar. Sekalipun demikian, tetaplah sabar karena mungkin saja keburukan sikapnya didasari niat baik yang juga tersamar.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.(Al-Baqarah:216).

Teruslah meringankan sesama makhluk, Sang Khaaliq pun akan meringankan langkah tiap makhlukNya.

Salam Meringankan untuk Semua
Wujudkan Pesantren Jendela Dunia

What's your reaction?

Related Posts

1 of 40

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *