Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam waktu dekat akan memproduksi alat diagnosis COVID-19 secara massal.
Alat yang dinamakan GeNose itu, bisa mendeteksi COVID-19 hingga dalam waktu singkat dengan akurasi 90 persen dan berbiaya murah.
Genose bisa mendeteksi COVID-19 dengan menggunakan hembusan nafas dalam waktu kurang dari tiga menit.
“Itu hanya memakan waktu kurang dari tiga menit ya langsung ketahuan positif atau negatifnya,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam acara virtual, di Jakarta, Selasa (08/12/2020).
Selain tingkat akurasi yang tinggi, keunggulan Genose adalah biaya tes yang relatif murah, yakni Rp15 ribu per tes.
GeNose merupakan alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan COVID-19.
Ada tiga bagian utama terkait mekanisme kerja GeNose, yakni larik sensor yang akan merespon terhadap senyawa dalam embusan nafas, perangkat elektronik yang didesain khusus untuk membawa senyawa dari embusan nafas ke sensor, dan software untuk menganalisis dalam mengungkap keberadaan COVID-19.
