Special Klik

Tahun Ini, 40 Guru PAI Akan Dikirim ke Wilayah Perbatasan

Sebanyak 40 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) akan dikirim untuk mengajar para pelajar di wilayah perbatasan negara (terdepan dan terluar) serta kawasan tertinggal.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam menyebutkan, para guru terdiri dari para pendidik yang berlatar belakang Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Gerakan Pramuka saat menempuh studi S1. Mereka secara serentak akan dikirim tahun ini juga.

“Para guru yang berlatar belakang Menwa dan Pramuka dipandang mempunyai bekal wawasan kebangsaan yang cukup untuk mengajar, di samping tentu saja kompetensi keguruan dan ilmu pendidikan,” kata Direktur PAI, Imam Safei dalam siaran persnya, Senin (30/01/2017).

Selain itu, Direktorat PAI juga akan mulai memberdayakan program PAI Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Saat ini, terdapat 14 SILN di Luar Negeri.

“Kita akan melakukan pembinaan terhadap guru-guru Agama Islam di SILN dan di tingkatkan kompetensinya baik secara isi kurikulum PAI maupun metodologinya,” terangnya.

Baca juga :   Pemerintah Pastikan Kloter Pertama Haji Berangkat Pada 12 Mei 2024

Program ini cukup mendasar, kata Imam, tidak hanya karena amanat UU Sistem Pendidikan Nasional bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama.

Lebih dari itu, mereka yang belajar di SILN juga generasi bangsa yang harus diajarkan wawasan keagamaan dan kebangsaan yang baik pula.

Sebagaimana tahun sebelumnya, Direktorat PAI Kemenag juga akan kembali menyelenggarakan Program Bulan Bakti PAI. Kegiatan yang dilaksanakan bergilir di daerah dari sekolah ke sekolah ini dirancang untuk mendiseminasikan beragam kegiatan PAI, baik di bidang penguatan akademik keagamaan, religiusitas, maupun dedikasi para guru PAI.

Untuk meningkatkan kompetensi guru, Kemenag akan bekerjasama dengan Finlandia untuk menciptakan Guru Master PAI. Menurut Imam, tahun ini setidaknya ada 10 orang yang akan diberangkatkan ke Finlandia untuk menimba ilmu perguruan tinggi di sana.

“Alumni program ini akan menjadi guru master untuk mendidik dan mengembangkan guru-guru di Tanah Air,” lanjut Imam.

Baca juga :   Parlemen Antar-Negara Asia Komitmen Jaga Warisan Budaya dan Sejarah Kawasan Asia

Selain di Finlandia, Program Penguatan Kompetensi Guru PAI juga dilakukan di dalam negeri. Dikatakan Imam, ada tiga fokus penguatan pada tahun ini, yaitu: reformasi mental, pendidikan anti korupsi, dan Islam Rahmatan Lilalamin.

Para guru PAI dan siswa akan diberi bimbingan teknis agar mempunyai semangat dan mental perubahan, disiplin, unggul dan kompetitif. Mereka juga akan diberi pendidikan anti korupsi.

[***]

What's your reaction?

Related Posts

1 of 557