Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat ibu kota agar lebih berhati-hati dan menikmati libur akhir pekan di rumah saja.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam sebuah tayangan video yang diunggah di akun Facebook resmi pada Jumat (25/06/2021).
Dalam tayangan video tersebut, Anies tanpak di dalam sebuah mobil perjalanan pulang ke rumah. Ia mengatakan bahwa saat ini kondisi Jakarta masih belum membaik. Gelombang pandemi COVID-19 belum usai. Hal itu terlihat dari angka kasus COVID-19 di ibu kota yang memecahkan rekor pada Kamis (24/06/2021).
“Pandemi gelombang kedua masih melanda Jakarta. Kemarin, hari Kamis (24/06/2021), Jakarta mengalami rekor kasus harian tertinggi, kemarin itu sampai ada 7.505 kasus,” katanya.
Ia mengungkapkan situasi rumah sakit saat ini bahkan harus menggunakan tenda darurat karena banyaknya pasien yang harus ditangani. Saat ini jumlah kasus aktif di Jakarta mencapai lebih dari 40 ribu.
Angka itu, lanjutnya, lebih tinggi dari gelombang pertama yang pernah terjadi di Jakarta pada awal Februari yang lalu, yakni mencapai 27 ribu.
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini terus berupaya untuk menghentikan laju penyebaran COVID-19.
“Bahkan testing kita di Jakarta itu sudah naik 13,5 kali lipat dari standar WHO. Sangat tinggi. Bahkan kalau dihitung proporsi Indonesia kira-kira sekitar 45 sampai 50 persen dari testing yang ada di Indonesia itu dilakukan di Jakarta,” terang Anies.
Anies menambahkan Pemprov DKI juga telah menambah kapasitas rumah sakit yang jumlahnya jauh di atas gelombang pertama terjadi.
“Bahkan sekarang ini kita sudah harus menggunakan tenda darurat di halaman depan rumah sakit. Jadi kalau kapasitasnya sudah terbatas, warga datang, harus diperiksa, bisa pakai tenda itu,” lanjut Anies.
Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan seandainya dua minggu yang lalu tidak menambah kapasitas rumah sakit, Minggu kemarin rumah sakit penuh 100 persen dan kolaps.
Dikatakan Anies, penambahan kapasitas rumah sakit ini seperti berlomba dengan jumlah pasien yang terus bertambah setiap harinya.
“Satu sisi kita menambah kapasitas rumah sakit, menambah kapasitas isolasi, tapi juga jumlah kasusnya bertambah terus. Sekarang ini rumah susun, seperti rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput, disiapkan untuk menampung mereka-mereka yang perlu isolasi,” kata Anies.
Anies melanjutkan pelaksanaan vaksinasi di DKI Jakarta telah menyentuh angka 100 ribu per hari. Bahkan pada Rabu (23/06/2021), angka vaksinasi mencapai 157 ribu.
“Jadi target kita, Alhamdulillah, secara angka terpenuhi,” kata Anies.
Tetapi, lanjut Anies, itu semua belum mampu menahan laju pertumbuhan kasus. Hal itu dilihat dari tingkat positivity rate di atas 30 persen, padah idealnya di bawah lima persen.
Kemudian keterisian rumah sakit yang idealnya di bawah 60 persen, di Jakarta mencapai 90-an persen.
“Belum pemakaman dengan protap COVID-19 yang masih tinggi, peningkatan kasus anak-anak juga masih tinggi, bahkan dengan varian baru ini, penularannya lebih cepat,” kata Anies.
Oleh karena itu, Anies mengajak kepada warga ibu kota untuk tinggal di rumah saja pada libur akhir pekan ini.
“Kalau tidak ada keperluan yang mendesak, tidak usah berpergian. Jadi pilihannya itu pergi dan berisiko atau di rumah, Insyaallah aman. Karena sekarang ini (COVID-19) cepat sekali penularannya. Kita sudah mengalami lonjakan yang terlalu banyak. Dan kasihan kepada saudara-saudara kita, tenaga medis yang berada di rumah sakit yang bekerja non-stop untuk menyelamatkan, mengobati saudara-saudara kita yang terpapar,” ujar Anies.
Anies meminta agar warga ibu kota kompak menghadapi pandemi COVID-19. Saling mengingatkan dan saling peduli terhadap sesama.
“Mari kita solid, mari kita kompak.Yuk Jakarta, Sabu Minggu besok di rumah saja,” lanjut Anies. (*)
