Special Klik

Peran Pesantren Dalam Menjaga Toleransi di Indenesia

Kondisi sejumlah negara di Timur Tengah terus bergejolak dan meluas. Rentetan kekacauan di wilayah dengan sejarah perang paling panjang tersebut dengan mudah disaksikan dan berpotensi menyulut gejolak lain.

Beruntung, Indonesia yang memiliki hubungan cukup baik dengan negara Arab tersebut tidak ikut bagian dan memihak salah satu negara yang terlibat dalam perang.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengaku prihatin dengan kondisi negara-negara Islam di Timur Tengah yang kacau balau, saling membunuh, saling mengebom, dan saling membakar dewasa ini. Ia mensyukuri umat Islam di Indonesia masih terjaga, tidak mengalami konflik-konflik yang besar.

“Konflik kecil mungkin terjadi, tapi tidak saling membunuh, tidak saling membakar, mengebom atau pun tidak saling menyalahkan,” ujar Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada acara peringatan Milad ke-25 Pondok Modern Darul Hikmah,  Tawangsari, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (16/1/2017) siang.

Baca Juga:

Di Meja Makan Istana Merdeka, Radikalisme Dibahas Jokowi dan Kyai NU

Baca juga :   Membangun Toleransi Beragama: Kunci Harmoni Sosial di Masyarakat

Presiden Joko Widodo mengikuti kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H

Dandim 06/03 Lebak Dicopot Gara-gara Latihan Bersama FPI

 
Dikutip dari laman setkab.go.id, pria yang akrab disapa JK ini meyakini, tentramnya kondisi Indonesia juga disebabkan oleh pola pengajaran yang dilakukan di pondok pesantren. Yang di dalamnya diajarkan kehidupan yang saling menghargai, moderat, dan toleran.

“Tapi kita harus mengartikan toleran itu secara baik. Toleransi itu harus semua pihak yang toleran. Tidak satu saja. Jangan ada apa-apa tidak toleran.  Harus semuanya toleran. Yang satu kepada nomor 2, kepada nomor 3, dan sebagainya,” kata JK.

“Kenapa pondok modern ini penting? Karena modern itu bukan hanya jasnya. Malah sekarang kita kembali pakai batik, itu kan jadi bukan hanya pakaiannya yang modern, tapi perilaku dan ilmunya modern. Harus mengikuti, mendahului zamannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wapres mengatakan, pendidikan malah harus mendahului zaman, karena pendidikan itu adalah kepentingan masa depan.
“Santri yang belajar di sini, hari ini, nanti mempunyai manfaat 10 tahun yang akan datang. Jadi harus mendapat ilmu yang kira-kira dipergunakan untuk kemajuan pada masa yang akan datang, bukan hanya sekarang,” tandas JK.

Baca juga :   Takjil Ramadan: Lebih dari Sekadar Hidangan, Ini adalah Simbol Kebersamaan dan Toleransi

Usai memberikan sambutan, Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Gubernur Jatim Soekarwo dan Pimpinan Pondok Modern Darul Hikmah KH. Masyhudi Ridwan menandatangani prasasti dan memukul bedug sebagai tanda peresmian  Masjid Agung Ar-Ridwan dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Pondok Modern Darul Hikmah.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 556