Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan suap pengaturan perkara di Mahkamah konstitusi (MK) yang menjerat hakim konstitusi Patrialis Akbar.
Penyidik KPK menggeledah sejumlah tempat terkait perkara ini. Salah satunya adalah di kantor milik pengusaha impor daging yang diduga menyuap Patrialis, Basuki Hariman. Dari kantor yang terletak di Sunter, Jakarta Utara, itu, petugas mengamankan sebuah brankas berisi uang 11.300 dollar Singapura.
“Selain beberapa stempel dan cap yang kemarin ditemukan dan disita, kami juga menemukan sebuah brankas dan kemudian dilakukan penyitaan terhadap isinya yang baru saja bisa dibuka,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, di Gedung KPK Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Menurut Febri, brankas milik Hariman yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu saat ini masih disita karena diduga terkait dengan tindak pidana yang disangkakan kepada Basuki.
serta organisasi internasional yang berkaitan dengan importasi daging sapi.
Baca Juga:
Saat Digelandang ke Rutan, Patrialis Akbar Sebut KPK Zalim
Ini 3 Barang Bukti Patrialis Akbar Terima Suap Urus Perkara di MK
Hakim MK Patrialis Akbar Ditangkap KPK
28 cap kementerian serta organisasi internasional yang ditemukan di antaranya yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Ada juga cap Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Kementan.
Sementara, cap organisasi internasional yang bergerak dalam sertifikasi halal, di antaranya yakni Australian Halal Food.
Febri mengatakan, KPK belum bisa menyimpulkan apakah cap tersebut dipalsukan. KPK juga belum bisa menyimpulkan apakah ada keterlibatan pihak-pihak yang ada di cap tersebut dengan perusahaan milik Basuki.
Pada perkara ini, Patrialis ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga menerima suap sebesar sebesar 20.000 dollar Amerika Serikat dan 200.000 dollar Singapura, atau senilai Rp 2,15 miliar dari Basuki Hariman.
Uang ini diduga agar Patrialis membantu mengabulkan gugatan uji materi yang sedang diproses di Mahkamah Konstitusi.
