Hukum-KriminalSpecial Klik

Fatahullah Tewas Usai Ancam Bunuh 2 Keponakan Pakai Parang

Aparat kepolisian Tarakan, Kalimantan Utara berhasil melumpuhkan seorang pria yang menyandera dua balita dan mengancam membunuhnya dengan parang, Selasa 4 April 2017.

Polisi yang dibantu TNI terpaksa menembakkan timah panas ke tubuh Fatahullah karena menolak menyerahkan kedua balita yang disanderanya.

Pemuda yang ternyata paman kedua balita ini menyandera keponakannya sendiri karena diduga terkait masalah keluarga.

Sejumlah polisi dibantu TNI yang tiba di lokasi sempat berupaya membebaskan kedua anak yang disandera melalui negosiasi. Bahkan, petugas sempat mendatangkan seorang yang satu suku dengan pelaku agar komunikasi berjalan lebih mudah.

Namun, bukannya menyerah, Fatahullah malah berteriak mengancam dari dalam rumahnya akan membunuh kedua keponakannya tersebut jika ada orang yang mendekat.

Pada saat itu, salah satu korban, muhammad Fazri masih dalam dekapan tersangka dan parang yang di bawa tersangka mengarah kepada perut korban lalu tersangka mengatakan

“Kalau ada yang berani maju atau masuk kerumah anak ini saya bunuh,” teriak Fatahulah dari dalam rumahnya.

Pelaku semakin kalap setelah polisi melepaskan tembakan peringatan. Hal ini membuat polisi terpaksa melumpuhkan penyandera. Penyandera pun akhirnya tewas dan langsung dievakuasi.

“Jadi setelah tembakan peringatan, dua kali, kemudian dia mau memasukkan pisau ke anak kecil tadi,” terang Wakapolres Tarakan Kompol Rizky Fara Sandi.

Sebelumnya, penyandera juga sempat melukai seorang kerabatnya bernama Ernawati hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Hingga kini, polisi masih mendalami kasus penyanderaan ini. Dugaan sementara, penyanderaan dilatarbelakangi persoalan keluarga. Sedangkan dugaan lainnya menyebut penyandera mengalami gangguan kejiwaan.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 890