Special Klik

Enam Menteri Ini Terdepak dari Kabinet Indonesia Maju, Bagaimana Sepak Terjang Mereka?

Enam menteri harus terdepak dari jajaran Kabinet Indonesia Maju seiring dengan pengumuman enam menteri baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Enam Menteri tersebut adalah Juliari Batubara, Wishnutama, Terawan Agus Putranto, Edhy Prabowo, Fachrul Razi, dan Agus Suparmanto.

Bagaimana kinerja mereka selama ini? Berikut ulasan redaksi kliksaja.co.

Juliari Batubara

Sempat mendapat penghargaan dari Gatra Awards “Dedikasi dan Pengabdian Tanpa Batas”, dalam kategori: “Sosok Inovatif Peningkatan Kesejahteraan Melalui Program Jaring Pengaman Sosial”, Juliari malah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus  bantuan sosial COVID-19.

Juliari diduga menerima total Rp17 miliar dari dua paket pelaksanaan bansos berupa sembako untuk penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek Tahun 2020. Jumlah itu diduga merupakan akumulasi dari penerimaan fee Rp10 ribu per paket sembako.

Sebelumnya, Juliari Batubara juga mendapat penghargaan sebagai menteri terpopuler di media sosial dalam ajang Apresiasi Humas Indonesia (AHI) 2020.

Baca juga :   Gelar Seminar Strategi Layanan Informasi di Era Global, Perpustakaan DPR Perkuat Kolaborasi di Kancah Internasional

Edhy Prabowo

Sebelum Juliari ditetapkan sebagai tersangka, Edhy Prabowo lebih dulu ditangkap KPK dalam kasus korupsi benih lobster.

Edhy Prabowo diduga menerima Rp3,4 miliar dan USD100ribu (Rp1,4 miliar, kurs Rp14.200) dalam korupsi tersebut.

Nama Edhy Prabowo sempat menjadi kontroversi karena keinginannya melegalkan ekspor benih lobster dengan mengubah Peraturan Menteri KP Nomor 56 Tahun 2016.

Keputusannya mengubah Peraturan tersebut mendapat kritikan dari banyak pihak, termasuk mantan Menteri KP Susi Pudjiastuti.

Terawan Agus Putranto

Terawan menjadi menteri paling dijagokan untuk direshuffle seiring kinerja yang tidak maksimal dalam menangani pandemi COVID-19.

Publik marah melihat respon Terawan yang terlalu meremehkan COVID-19 di awal kemunculannya. Banyak pernyataan-pernyataan kontroversial yang tidak sepatutnya keluar dari mulut sang menteri.

Bahkan sinyal Terawan di reshuffle sudah muncul usai paripurna 18 juni yang lalu, dimana presiden menyinggung penyerapan anggaran kesehatan yang rendah.

Fachrul Razi

Selain Terawan, menteri yang banyak disorot karena kontroversi pernyataannya adalah Fachrul Razi. Sosok ini sudah menjadi kontroversi sejak ditunjuk menjadi menteri.

Baca juga :   Presiden Jokowi Tinjau RSUD Sibuhuan, Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal

Ia menambah kontroversi demi kontroversi dengan ucapan yang dianggap menyinggung sebagian kelompok, seperti ucapan mengenai celana cingkrang, cadar, dan good looking.

Kontroversi yang dibuat oleh Fachrul Razi itu membuatnya kerap jadi sasaran kritik anggota DPR. Bahkan dalam sebuah kesempatan anggota Komisi VIII DPR RI, Ali Taher, memintanya belajar agama lagi.

Wishnutama

Nama Wishnutama masuk dalam jajaran menteri dengan kinerja terburuk dalam survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei.

Ia dianggap gagal dalam mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah keterpurukan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Wishnu yang dikenal kreatif di dunia entertainment ternyata tidak cukup kreatif mengangkat pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi COVID-19.

Agus Suparmanto

Meski neraca perdagangan mulai membaik sejak Januari 2020, kinerja Agus Suparmanto tetap dianggap gagal.

Agus bahkan masuk dalam jajaran menteri dengan kinerja terburuk berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei.

Nilai minus Agus Suparmanto ada pada menurunnya nilai impor sebesar 17,46 persen pada November 2020.

Baca juga :   Media Punya Peran Strategis Dukung Pembangunan KEK di Batam

Ia juga tidak mampu mengendalikan kenaikan harga pangan yang bahkan masih terjadi jelang Natal dan Tahun Baru.

Beberapa komoditas yang harganya naik, antara lain cabai merah keriting sebesar Rp2.650 menjadi Rp56.200 per kg, minyak goreng kemasan bermerk 1 naik Rp50 menjadi Rp15.100, dan bawang putih ukuran sedang naik Rp100 menjadi Rp28.550 per kg. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 556

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *