Ridwan Kamil, Gubernur Jabar, atau Emil, menilai bahwa motor listrik yang merupakan motor ramah lingkungan sudah siap dijual ke pasaran.
“Ini inovasi anak bangsa, motor listrik yang sudah siap di pasaran. Saya beli satu harganya 40 juta untuk dijadikan motor dinas,” katanya.
Emil membeli satu motor bertipe standar untuk keperluan dinas.
Sebagai langkah awal Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat akan menghibahkan sekisar 6.000 unit motor listrik ke masjid-masjid di Jawa Barat.Menurut Emil –demikian Ridwan Kamil disapa–, motor listrik karya anak bangsa tersebut akan mulai disalurkan ke beberapa masjid di Jawa Barat pada September 2019.
Pada tahap pertama, motor listrik yang akan dihibahkan sekisar 60 unit.Sepeda motor bertipe trail itu nantinya dikelola oleh Dewan Keluarga Masjid (DKM) untuk usaha dan menjalankan program pemerintah.
Menurut Emil –demikian Ridwan Kamil disapa–, motor listrik karya anak bangsa tersebut akan mulai disalurkan ke beberapa masjid di Jawa Barat pada September 2019.
Pada tahap pertama, motor listrik yang akan dihibahkan sekisar 60 unit.Sepeda motor bertipe trail itu nantinya dikelola oleh Dewan Keluarga Masjid (DKM) untuk usaha dan menjalankan program pemerintah.
Sepeda motor bertipe trail itu nantinya dikelola oleh Dewan Keluarga Masjid (DKM) untuk usaha dan menjalankan program pemerintah.
“Seperti mengirim sembako dari Bulog kepada warga atau usaha apapun. Nanti bagi hasil pihak swastanya mendapatkan fee dari kegiatan, masjidnya mendapatkan pendapatan tanpa harus membeli motor,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (03/07/2019).
Sebab, lanjut dia, ketertarikan masyarakat akan bergeser dari motor berbahan bakar BBM ke motor listrik.
Sebab, lanjut dia, ketertarikan masyarakat akan bergeser dari motor berbahan bakar BBM ke motor listrik. Dia pun membeli satu motor bertipe standar untuk keperluan dinas.
Emil mengatakan bahwa dalam satu kali pengisian daya listrik selama satu jam, motor dapat menempuh jarak sepanjang 80km. Setelah menjajal motor listrik di halaman Gedung Pakuan, dia berkeliling Kota Bandung untuk dengan mengendarai motor listrik itu. “Ke Dago mau coba,” katanya.
Setelah menjajal motor listrik di halaman Gedung Pakuan, dia berkeliling Kota Bandung untuk dengan mengendarai motor listrik itu. “Ke Dago mau coba,” katanya.
