Special Klik

Benarkah Pemerintah Tidak Impor Beras Selama Tiga Tahun Terakhir?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam unggahan video di Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (26/03/2021), menginginkan agar polemik impor beras disudahi.

Hal itu setelah Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021.

“Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021, tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Tidak Ada Impor Beras Hingga Juni 2021

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sudah tidak mengimpor beras hampir tiga tahun ini.

“Kita tahu sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras,” kata Jokowi.

Alih-alih meredakan polemik soal impor beras, pernyataan Jokowi tersebut menimbulkan polemik baru karena pernyataan itu berbeda dengan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Impor Beras di Musim Panen, Ini Kata Pengamat dan Petani

Baca Juga: Dilakukan di Musim Panen Raya, DPR RI hingga Kepala Daerah Tolak Impor Beras

Baca juga :   Jangan Ada Sekolah yang Tertinggal Karena Belum Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

Data BPS menyebutkan bahwa impor beras masih terjadi pada tahun 2018. Pada tahun itu, pemerintah melakukan impor beras sebanyak 2.253.824,5 ton dengan nilai 1,037 miliar dollar AS.

Selanjutnya pada tahun 2019, impor beras Indonesia menurun dengan jumlah 444.508,8 ton dengan nilai 184,2 juta dollar AS.

Impor beras masih dilakukan oleh Indonesia pada tahun 2020 meski dengan jumlah yang lebih kecil. Pada tahun 2020, jumlah impor beras Indonesia sebanyak 356.286 ton dengan nilai 195,4 juta dollar AS.

Dilansir dari kompas.com, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan beras yang diimpor adalah beras khusus.

Baca Juga: Ketika Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Menterinya Malah Umumkan Impor Beras

“Artinya bisa dikatakan beras yang diimpor, 2020 misalnya, itu sebagian besar memang beras-beras khusus. Jadi ada beras yang kadar gulanya rendah dan sebagainya. Jadi bukan beras umum yang biasa dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.

Baca juga :   Jokowi Targetkan Pembangunan IKN Jadi Model Transformasi Bekerja dan Percepat Lahan Investasi

Dia menyebut, kebanyakan beras yang diimpor umumnya didistribusikan ke lokasi-lokasi tertentu seperti hotel, restoran atau kafe.

“Karena memang beras-beras kayak gitu kita nggak ada produksinya ya, mungkin kalau ada pun sedikit sehingga memang perlu impor untuk beras-beras yang seperti itu,” bebernya. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 556