Regional

FAMAJA Song Taro Song : Penolakan atas Komjen Listyo Bertentangan dengan Bhinneka Tunggal Ika

Forum Alumni Mahasiswa Jogyakarta (FAMAJA) mendukung langkah Presiden Joko Widodo yaitu Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada awal Februai 2020. Penunjukan Komjen Listyo merupakan kewenangan presiden dan kepala negara menurutnya mengetahui rekam jejak Komjen Listyo.

“Saya atas nama Forum Alumni Mahasiswa Jogyakarta (FAMAJA) memberikan dukungan penuh kepada pilihan Bapak Presiden atas Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk menduduki jabatan sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz yang sebentar lagi masuk masa pensiun,” kata Ketua FAMAJA, Song Taro Song.

Song Taro Song menyayangkan jika ada pihak yang menolak Komjen Listyo hanya karena masalah sektarian. Sebagai bangsa besar yang mengusung Bhinneka Tungkal Ika, sudah seharusnya keberagaman menyatu dalam hati dan perilaku masyarakat Indonesia.

“Kita ini bangsa besar. Mengusung Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu pilar dalam berbangsa, dan bernegara tidak hanya untuk jadi hapalan di kepala rakyat di bangsa ini. Dengan penunjukan Komjen Listyo ini, Forum Alumni Mahasiswa Yogyakarta hendak memastikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika dalam bernegara ini tidak hanya kita imani, tapi kita patuhi dengan tindakan dalam berbangsa, dan bernegara,” tambahnya.

Ia menuturkan, setiap warga Indonesia perlu ruang kepada siapapun untuk menduduki jabatan selama perundang-undangan mengafirmasinya dengan baik.

“Mereka yang tak setuju dengan pilihan presiden ini sangat mungkin karena perasaan sektarianisme sempit dalam memandang cara mengelola negara,” jelasnya.

Ia meminta semua warga untuk luwes berpikir dan melihat ke depan dengan jernih. Setiap orang tidak boleh merasa benar sendiri dan hanya memberikan kesempatan kepada golongannya untuk menduduki jabatan penting di negeri ini. Indonesia menurutnya merupakan negara besar yang bisa memberi contoh tentang bagaimana mengedepankan keberagaman, penghargaan atas kesamaan hak di mata hukum, dan administrasi negara.

“Terlalu lama merasa benar dengan satu spektrum membuat mereka merasa berada di jalur yang salah jika ada spektrum baru yang hadir ke tengah-tengah mereka,” pungkas Song Taro Song.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 396