Masih banyaknya persoalan dalam proses demokrasi di Indonesia tidak seharusnya menjadikan generasi muda apatis. Generasi muda harus tampil untuk memberikan solusi agar demokrasi berjalan dengan baik.
Hal ini kemudian melatarbelakangi pelaksanaan Latihan Kader II (Intermediate Training) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Yogyakarta dengan tema Menilik Nalar Demokrasi Indonesia dan Resolusi HMI.
Kegiatan yang berlangsung pada 26 Agustus-1 September 2019 dilaksanakan di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Berbah, Sleman.
Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta, Rahmatsyah mengatakan, persoalan demokrasi yang ada di Indonesia diantaranya adalah polemik politik identitas.
“Menguatnya politik identitas menyebabkan meningkatnya intoleransi,” kata Rahmat.
Selain itu, menurut Rahmat, kondisi saat ini menunjukkan kebebasan berpendapat di Indonesia tengah mendapat ancaman.
Terlebih setelah UU ITE mulai diundangkan, banyak orang dipidana karena dianggap telah melakukan tindakan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
“Masih banyak masalah lain, seperti di bidang hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Untuk itu perlu adanya ruang kajian secara mendalam akan hal tersebut supaya memunculkan solusi-solusi yang baik bagi perjalanan demokrasi kedepannya,” tutur Rahmat.
Pada kesempatan itu, Rahmat menegaskan, HMI Cabang Yogyakarta akan terus mengawal proses demokrasi di Indonesia ini agar berjalan dengan baik, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang adil.
Sementara itu, Ketua Panitia, Rizaldy mengatakan bahwa LK II yang diadakan ini merupakan LK II tingkat nasional.
Peserta yang berjumlah 22 orang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Peserta tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga ada dari Bogor, Lebak, dan Kendari,” kata Rizaldy. (*)
