OpiniStory TellerThinker

Berpikir Untuk Bekerja dan Bekerja Mengalami Proses Berpikir

berpikir/tirto.id

Sebagai makhluk sosial yang bertumbuh kembang disertai akal dan pikiran sehingga membuat manusia adalah salah satu ciptaan Tuhan yang istimewa. Saat ini ketika kita berbicara mengenai pekerjaan atau mencari pekerjaan, hal itu bukan suatu statment baru bahkan sangat lumrah di tengah industri global.

Berpikir untuk bekerja dan bekerja mengalami proses berpikir, mengapa demikian? Berpikir untuk bekerja membuat kita berorientasi pada tujuan hidup, ada sesuatu yang harus dicapai, untuk mendapat kenyamanan dan kesetaraan sosial.

Percaya tidak jika jenis dan tingkat pekejaan apa yang kita pegang, menjadi perbedaan bagaimana orang memandang, hal itu banyak terjadi di beberapa kalangan sosial. Apakah itu tidak terdengar sedikit lebih sadis? Karena peperangan zaman sekarang bukan kekerasan secara fisik melainkan peperangan dalam konsep berpikir untuk lebih maju kedepannya.

Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus pandai mengelola akal pikiran kita. Begitupun sebaliknya dalam dunia pekerjaan kita di asah kembali untuk berpikir. Berpikir bagaimana mengelola, mendapatkan peluang, berorientasi ke depan, jika tidak maka akan tertinggal satu langkah bahkan berpuluh langkah di belakang.

Jika cerna kembali, dalam berpikir kita menghasilkan suatu gejolak emosi yang dapat mengubah berbagai elemen termasuk sudut pandang. Liputo (Aisyah, 2008) berpendapat bahwa berpikir salah satu aktivitas mental yang disadari dan diarahkan untuk memahami, untuk tujuan tertentu.

Tujuan yang dicapai dalam berpikir adalah memahami, mengambil keputusan, merencanakan, memecahkan masalah dan menilai tindakan untuk tujuan yang diharapkan.

Jadi mari gunakan akal pikiran kita di jalur yang positif, sebagai bentuk syukur terhadap ciptaan yang maha besar. Segala bentuk tindakan pastinya melalui filter pikiran dalam mencerna, jangan lupa biasanya pikiran berhubungan erat dengan hati.

Sebenarnya dalam hal ini mempunyai banyak konotasi yang dapat di uruaikan lebih lanjut, yaitu bagaimana berpikir mempengaruhi emosi dan mental seseorang.

 

What's your reaction?

Related Posts

1 of 190

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *