Sikap menyeragamkan atau homogenisasi lahir dari minimnya pengetahuan tentang keragaman. Oleh karena itu, penting mengenalkan suku, budaya, dan agama lain di tengah-tengah masyarakat, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Prof. Al Makin menekankan pentingnya mengenalkan keragaman melalui pendidikan. Menurut Al Makin, pendidikan saat ini belum mampu melahirkan paradigma yang inkulusif, sebaliknya malah mencetak orang-orang berpaham eksklusif.
Dalam pendidikan formal, Al Makin mengusulkan adanya perombakan kurikulum yang memuat materi tentang pengenalan terhadap kelompok yang lain.