Klik TV

BKC Batam Bakal Gelar Open International Karate Championship 2019

https://www.facebook.com/eldiansyah.deddy/videos/10221063969899144/

Bandung Karate Club (BKC) Open International Championship 2019 bakal digelar di Batam, dari 27-30 November mendatang. Sekitar 800 atlet dari 10 negara, termasuk Indonesia telah menyatakan siap ambil bagian dalam kejuaraan tingkat internasional tersebut.

Ketua Penyelenggara Ir Sulistyana MT, yang juga selaku Ketua Pengcab BKC Kota Batam, Rabu (13/11/2019) menjelaskan, ke-10 negara itu nantinya masih terbagi dalam beberapa tim.

“Seperti India dan Malaysia, tim ada yang mengatasnamakan kontingen dari negara bagian, atau yang dari Indonesia ada dari sejumlah perguruan karate. Belum lagi dari internal BKC juga animo dari sejumlah provinsi cukup tinggi untuk bertanding di even ini,” ungkap Sulistyana.

Secara keseluruhan, 10 negara yang telah melakukan konfirmasi ke panitia, yakni Malaysia, Singapura, Srilanka, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Iran, Dubai, Brunei, dan tuan rumah Indonesia.

Diakui, negara peserta untuk tahun ini ada pendatang baru, yakni Dubai.

Even BKC Open International Championship 2019 ini merupakan program kerja dua tahunan dari Pengda BKC Kepri. Untuk tahun 2019 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-4 kalinya.

Mengenai penyelenggaraan BKC Open International Championship 2019 ini didukung oleh Pemprov Kepri dan BP Batam. Mengenai penyelenggaraan pertandingan, berlangsung di Sport Hall Tumenggung Abdul Jamal, Mukakuning Batam.

Menurut Sulistyana, even ini merupakan program cukup spesial bagi BKC. Program kerja even dua tahunan ini cukup mendapatkan apresiasi dari Pengurus Besar BKC maupun para pengurus BKC di daerah-daerah.

Hal itu telah terungkap dalam acara Mukernas BKC di Jakarta beberapa bulan lalu.

Dikatakan Sulistyana, animo peserta cukup tinggi. Namun panitia melakukan pembatasan jumlah atlet sekitar 800 orang, dari semua kelas yang dipertandingkan.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas even, sekaligus mempertimbangkan waktu penyelenggaraan maupun kapasitas arena pertandingan.

“Kita sudah mempertimbangkan mengenai kapasitas dan juga waktu selama 4 hari, termasuk pembukaan dan penutupan. Sehingga kita ingin menjaga kualitas even dengan kualitas kompetisi yang ada,” katanya.

“Kita tak mau agenda tidak tepat waktu karena terlalu banyak peserta, atau bahkan jangan sampai merugikan (fisik) atlet sendiri,” katanya.

Ia mengaskan, semua aturan dalam penyelenggaraan even ini dipastikan mengikuti standar internasional. Hingga kini kesibukan panitia telah sampai pada tahap pematangan persiapan.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 183