Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam menangani kebakaran hutan di Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, upaya tersebut tampak belum serius dan konsisten.
Hal tersebut disampaikan oleh Suprayitno, Dosen Universitas Palangkaraya, dalam diskusi virtual dengan tema “Kebijakan Penanggulangan Kebakaran Lahan Menjelang Musim Kemarau” yang diadakan oleh Klik TV.
Pada kesempatan itu, Suprayitno mengingatkan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Daerah, dan masyarakat dalam penanganan kebakaran hutan.
“Pemerintah Daerah saya rasa sudah sangat serius namun harus adanya kolaborasi dari pemerintah pusat dan masayakat setempat,” kata Suprayitno.
Suprayitno menyebutkan di antara upaya dari Pemerintah Provinsi Kalteng dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dengan membuat kampanye “Stop Pembakaran Hutan”.
“Kegiatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan Pemda untuk tidak membakar hutan, karena dapat mengganggu ekosistem,” kata Suprayitno.
Dosen Program Studi Administrasi Publik itu mengingatkan jangan sampai pandemi COVID-19 membuat pemerintah abai dengan ancaman kebakaran hutan.
Ia meminta pemerintah agar tetap memantau titik-titik rawan kebakaran hutan di Kalteng.
“Kebakaran hutan dimulai dari pinggir, maka dari itu harus adanya penjagaan yang ketat dari instansi terkait untuk menjaga wilayah perbatasan hutan,” kata Suprayitno.
Suprayitno juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan lahan gambut.
“Ketika ada lahan gambut yang kosong, lebih baik dimanfaatkan serta diberdayakan untuk persawahan, perkebunan, harus digunakan dan jangan sampai lahan tersebut kosong, karena dapat memicu kebakaran,” tutup Suprayitno. (*)
