Politik

Gebrakan Politik Pasek Suardika: Lepas Hanura, Pimpin Partai Kebangkitan Nusantara

Politisi muda Gede Pasek Suardika membuat kejutan baru. Mantan anggota DPD, yang juga pernah menjadi Ketua Komisi III DPR RI ini, melepaskan jabatan Sekjen Partai Hanura melalui surat pengunduran diri yang disampaikan secara terbuka. Dalam waktu singkat, Pasek Suardika melakukan konsolidasi politik dan menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara.

Sri Mulyono, salah satu inisiator Partai Kebangkian Nusantara (PKN) mengungkapkan bahwa Gede Pasek Suardika diminta untuk memimpin partai yang didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum.

Keputusan ini memang tidak lepas dari situasi politik terbaru di tanah air. “Sebenarnya, kita sering mendengar bahwa ide dan gagasan politik GPR dihambat sehingga tidak bisa maksimal. Karena itu kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol, dan itu lebih sehat,” kata Sri Mulyono yang juga doktor ilmu pemerintahan ini.

Namun, kata Sri Mulyono, mulanya GPS menyatakan tidak enak untuk meninggalkan Hanura karena sudah terlanjur memiliki jalinan yang erat dengan banyak kader di daerah. Dengan kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik dan tidak diberikan ruang yntyk berkreativitas, akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

“Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara,” kata Sri Mulyono yang juga dipercaya sebagai Sekjen Pimnas PKN.

Tidak butuh waktu yang terlalu lama, para aktivis dan mantan anggota DPR yang menjadi loyalis AU berkumpul untuk menyiapkan prosesnya. Partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu, langsung membentuk dan menyelesaikan struktur pusat dan mulai menyiapkan embrio di daerah. Bahkan sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng Jakarta.

“Saya yang gembira bisa bersama GPS bangun partai. Banyak teman eks Demokrat, Hanura serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung. Apalagi integritas politiknya tidak diragukan lagi,” kata mantan anggota DPR RI, Mirwan Amir.

Mirwan Amir yang akrab dipanggil Ucok ini juga mengatakan bahwa konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa saat ini. “Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN. Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan. Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan GPS. Gercep (Gerak Cepat, red) banget,” kata Mirwan Amir yang didapuk sebagai Bendahara Umum.

Selanjutnya, Partai Kebangkitan Nusantara mentargetkan pada bulan Desember tahun ini sudah bisa menyelesaikan konsolidasi di 34 provinsi dan melanjutkan dengan pembentukan Pimcab di tingkat kabupaten kota. “Kami senang. Semangat gotong royong dan berdikari menjadi landasan perjuangan PKN sehingga dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami,” kata mantan pimpinan Banggar di DPR RI ini. (*)

What's your reaction?

Related Posts

1 of 680

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *